kabartuban.com-Kepulan asap hitam pekat membumbung tinggi dari Dusun Tapen, Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Rabu (22/10/2025) sekitar pukul 10:00 WIB. Warga sekitar sontak panik lantaran mengira sumur minyak milik PT Pertamina EP di wilayah itu mengalami kebakaran.
Namun setelah ditelusuri, sumber api ternyata berasal dari tempat penyulingan minyak dan gas (migas) tradisional milik warga bernama Adit.
“Awalnya dikira sumur Pertamina yang terbakar, ternyata pangkalan BBM-nya Adit,” ujar Ali, salah satu warga Tapen, kepada wartawan.
Menurut keterangan warga lain, api diduga muncul akibat korsleting pada kendaraan pengangkut bahan bakar minyak (BBM) yang tengah beraktivitas di lokasi.
“Kabarnya mobil pengangkutnya korslet, terus langsung nyamber minyak,” ungkap Ulum, warga setempat.
Asap hitam pekat yang membubung tinggi sempat membuat kegiatan belajar mengajar di SMPN 1 Senori dihentikan sementara. Pihak sekolah memutuskan memulangkan para siswa untuk menghindari potensi paparan bahan beracun dari kebakaran tersebut.
“Siswa-siswi kami pulangkan demi keamanan. Kami khawatir ada bahan beracun yang terbawa asap,” terang Mas’tiah, salah satu guru di sekolah itu.
Kepala Desa Sidoharjo, Sri Nur Cahyaningsih, menegaskan bahwa kebakaran tidak terjadi di area sumur minyak milik Pertamina, melainkan di lokasi penyulingan milik warga. Ia memastikan api tidak sampai merembet ke permukiman.
“Kebakarannya di tempat penyulingan, bukan di area Pertamina. Api juga tidak menjalar ke rumah warga,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Pemadam Kebakaran Kabupaten Tuban, Sutaji, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menjelaskan, kebakaran bermula dari bagian belakang truk pengangkut aspal mengeluarkan percikan api yang tengah berada di sekitar kawasan gudang solar itu.
“Dari keterangan sopir, bagian belakang truk sempat mengeluarkan percikan api. Sopir langsung menyelamatkan diri sejauh sekitar 20 meter, namun api kemudian merembet ke truk dan menyambar tong-tong berisi solar,” jelas Sutaji.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Pihak Damkar menerjunkan tiga armada pemadam dari Pos Mako, Singgahan, dan Jatirogo untuk menjinakkan si jago merah.
“Saat ini proses pembasahan masih berlangsung. Dalam pemadaman, tidak ada kendala berarti,” tambahnya.
Hingga pukul 12:00 WIB, petugas masih berjibaku di lokasi untuk memastikan tidak ada titik api tersisa di area penyulingan tersebut. (fah)
