PPKM Terus Jatuhkan Sektor Ekonomi, Pemkab Tuban Belum Punya Strategi

6
Pedagang Pasar/Foto: ilustrasi (internet)

kabartuban.com – Setelah Kabupaten Tuban ditetapkan menjadi zona kuning, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban tetap mengurangi mobilitas masyarakat untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tuban. PPKM terus menjatuhkan berbagai sektor ekonomi di masyarakat, namun dalam kondisi tersebut hingga saat ini belum ada strategi konkrit dan kebijakan nyata dari pemkab Tuban untuk membangkitkan ekonomi masyarakat di tengah situasi pandemi saat ini.

Bersama dengan 8 Kabupaten/Kota lain di Jawa Timur, Kabupaten Tuban termasuk salah satu wilayah zona kuning penyebaran Covid-19. Pemkab Tuban masih terus berupaya untuk menurunkan kasus Covid-19 di Tuban bekerja sama dengan bebagai instansi terkait. Upaya tersebut tidak diimbangi dengan kebijakan yang bisa menjadi solusi pelaku usaha terdampak.

Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mengatakan, dalam mendukung Pemkab Tuban pada penanganan Covid-19, masyarakat diminta ikut bersinergi dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Alhamdulillah mulai saat ini Tuban masuk zona kuning dan sedikit lagi penerapan PPKM level 2. Saya berharap masyarakat bisa mendukung bersama dalam penanganan Covid-19,” ujar Mas Bupati, sapaan akrab Bupati Tuban tersebut.

Mas Bupati menambahkan, meskipun Kabupaten Tuban sudah memasuki zona kuning penyebaran Covid-19, pada sektor ekonomi dan pariwisata bupati muda ini mengaku belum dapat memberikan kelongaran.

“Untuk ekonomi dan pariwisata belum ada perkembangan, kita menunggu aturan dari pusat.Saya harap masyarakat ikut mendukung bersama ke level 2, karena di level 2 ini ada perbedaan untuk pengakuan kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat, tetap dengan prokes yang dianjurkan pemerintah,” ujarnya.

Sementara itu, Yanto pedagang warung makan di sekitar Rumah Sakit Medika mengaku, penghasilannya hanya cukup untuk dipakai makan sehari-hari.

“Penghasilan sebelum pandemi dan sekarang ini jauh beda. Sekarang dibuat makan saja susah,” (dil)

 

/