kabartuban.com – Senior Manager Corporate Communication PT SIG, Darma Sunyata, akhirnya memberikan tanggapan terkait tuntutan para demonstran. Dalam mediasi yang berlangsung di Gedung Utama SIG, Darma menjelaskan bahwa perusahaan belum dapat memberikan solusi karena kondisi saat ini belum kembali normal, dengan hanya satu dari empat pabrik yang beroperasi.
Darma juga menyatakan bahwa PT SIG tidak bisa menjamin para pekerja akan mendapatkan status Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) pada tahun depan, dan ia meminta agar para pekerja menjalani kontrak yang sudah ada terlebih dahulu.
“Jadi kalau tahun depan meminta jaminan PKWT, kami juga tidak bisa menjamin,” ucap Darma saat mediasi, Rabu (28/8/2024).
Sekretaris FSPMI, Ibnul Qoyum, menegaskan bahwa para demonstran hadir untuk menagih kesepakatan sebelumnya. Menurutnya, dulu telah ada kesepakatan antara PT SIG, vendor, dan serikat pekerja bahwa jika kondisi perusahaan membaik, status pekerja akan dikembalikan seperti semula.
“Kami di sini mencari solusi, Pak. Bagaimana kita bisa mencapai jalan tengah, agar tahun depan ada jaminan bahwa rekan-rekan di kebersihan ini bisa kembali ke status semula sebelum adanya status Harian Lepas (HL),” tegas Ibnul Qoyum.
Menanggapi pernyataan Ibnul Qoyum, Darma menjelaskan bahwa kesepakatan sebelumnya dibuat dalam kondisi perusahaan yang normal, yaitu ketika empat pabrik beroperasi dan penjualan berjalan baik.
“Kalau bicara normal, itu berarti empat pabrik berjalan, dan serapan pasar tinggi, jadi semennya laku. Dulu, semennya laku, jadi semuanya merasakan ketika kondisi pabrik baik-baik saja. Namun sekarang, dengan banyaknya kompetitor semen, kami juga berusaha bertahan,” jelas Darma.
Darma menambahkan bahwa perusahaan masih menunggu kondisi di mana keempat pabrik bisa beroperasi secara penuh. Dengan hanya satu atau dua pabrik yang beroperasi, perusahaan tidak mampu mengakomodasi semuanya.
“Banyak hal yang harus disesuaikan. Semua pihak tahu, karena kami juga dipaksa untuk menekan anggaran habis-habisan. Kami pun tidak bisa berbuat banyak,” tutup Darma, seraya meminta para pekerja untuk memahami kondisi pabrik saat ini. (fah/zum)