
kesuksesan yang diraihnya ini merupakan buah dari kerja keras, Sebelum memiliki asset bernilai ratusan juta rupiah, Pujianto hanyalah tukang servis elektronik didesanya.
Pujianto mengungkapkan, kesuksesan yang diaraih berawal dari sekedar coba-coba dengan dukungan modal usaha yang kecil,yakni Rp.2 juta waktu itu, Diakui Pujianto, darimodal tersebut, ia memulai usaha peternakan ulat hongkong yang diageluti hingga maju pesat.
Awalnya karena minim kemampuan dan kurangnya pengetahuan dalam pengelolalan, membuat usaha yang baru dirintis itu kurang berkembang, dulu dari 1 Kg indukan ia hanya mampu mengahsilkan 1 Kg bibit saja namun sekarang dari 1 Kg indukan ia sudah mampu menghasilkan sekitar 6 Kg bibit. Sebab semuanya dikerjakan oleh Pujianto secaraautodidak. Kegagalan tak membuat Pujianto patah arang. Setelah sempat mengalami kendala tersebut, dia tetap menjalani usaha peternakan ulat hongkong hingga sekarang.
Sebanyak 600 Kg ulat dia hasilkan disetiap bulannya, sehingga ia bisa mengantongi Rp. 12 Juta disetiap bulannya,keuntungan yang cukup besar berhasil diraih Pujianto.
“Alhamdulilah mas, bisnis ini sangat membantu saya,” terang Puji pangilan akrabnya disela-sela kesibukannya memberi pakan ulat-ulatnya.
Setiap 10 hari sekali Pujianto mengaku secara rutin melayani pesanan ulat hongkong sebanyak 200 Kg, Permintaan dating dari wilayah Tuban, Lamongan dan sekitarnya.
Ia menjual ulat kepada pedagang sebesar Rp20.000/kg, Sementara untuk indukan dijualnya Rp. 50.000/Kg. Rata-rata transaksi yang dialakukan dalam setiap10 Hari berkisarRp. 4 juta.
Dari hasil usaha yang terus berkembang ini, Pujianto, sekarang telah mampu membangun rumah serta mampu mencukupi kebutuhan keluarganya.Ungkap pria lulusan STM ini. (rud)