kabartuban.com – Puluhan perempuan yang menjadi korban dugaan investasi arisan bodong mendatangi rumah seorang perempuan berinisial LA (29) di Dusun Segagak, Desa Sumberejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Selasa (14/10/2025). Mereka menuntut pengembalian uang yang telah diinvestasikan, dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 2 miliar.
Salah satu korban, Alfiana (27), warga Desa Penidon, Kecamatan Plumpang, mengaku sudah berulang kali menagih uangnya kepada LA. Namun, hingga kini belum ada kejelasan.
“Saya sudah sering menagih hak kami terkait jual beli arisan dengan keuntungan yang dijual saudara LA,” ujar Alfiana kepada wartawan.
Ia mengaku kehilangan uang hingga ratusan juta rupiah. Dari 52 member yang tergabung, total kerugian seluruh peserta mencapai miliaran rupiah.
Para korban sempat mendatangi rumah LA bersama sekitar 40 orang member lain. Namun, sesampainya di lokasi, rumah pelaku sudah dalam kondisi kosong.
“Rumahnya sudah tidak ada orang. Katanya kabur. Nomor HP-nya juga tidak aktif,” tambahnya.
Awalnya, para korban tergiur dengan iming-iming investasi arisan yang menawarkan keuntungan tinggi, antara 20 hingga 30 persen dari nilai modal.
“Kalau invest Rp1 juta, dijanjikan dapat bunga Rp200 ribu sampai Rp300 ribu. Awalnya memang lancar, tapi dua bulan terakhir macet total,” jelas Alfiana.
LA disebut mulai menghilang sejak arisan macet dua bulan lalu. Sejak itu, para member hanya menerima janji tanpa realisasi. Kini, para korban berencana melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.
Sementara itu, aparat kepolisian yang menerima laporan warga langsung mendatangi lokasi kejadian.
“Sekitar jam 10 kami mendapat informasi soal rumah yang dikerumuni massa. Setelah dicek, ternyata mereka bukan menjarah, tapi menuntut uang investasi yang belum dikembalikan,” terang Kanit Pidum Satreskrim Polres Tuban, Ipda Moch. Rudi.
Kasus ini kini masih dalam penanganan pihak kepolisian. Para korban berharap uang mereka bisa segera dikembalikan dan pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya. (fah)
