Rojab, Sunan Bonang Padat

507

mbonangkabartuban.com – Bulan Rojab, Wisata religi Sunan Bonang nampak berbeda dengan hari-hari biasanya. Pengunjung tumpah ruah memadati seluruh area yang terhubung dengan makam Sunan Bonang, Minggu (24/5/2014).

Dari pantauan wartawan media ini, area parkir Sunan Bonang di area Kebonsari penuh berjubal. Kondisi ini hingga membuat sejumlah bus terpaksa parkir di sepanjang jalan raya, depan pasar baru Tuban.

Pemandangan serupa juga nampak di area Pasar Sore, sebelah utara alun-alun kota. Pengunjung dari berbagai kota di tanah air ini membanjiri jantung kota tersebut. Tidak hanya bus, mini bus, dan mobil-mobil kecil, terlihat juga pada malam ini, puluhan motor dari Garut yang sedang melakukan touring perjalan ziarah auliya’.

Sementara itu, di pertigaan depan Museum Kambang Putih tampak dipadati lalu lalang peziarah dan berbagai kendaraan. Ratusan tukang becak berdesakan berebut penumpang, para pengguna motor silih berganti melaju, ditambah kondisi trotoar yang penuh Pedagang Kaki Lima (PKL), membuat titik jalan tersebut semakin sulit dilewati. Tidak nampak petugas yang mengatur dan menertibkan carut marut kondisi  jalan saat itu.

Salah seorang pengguna jalan, Fajar mengatakan, “Ruwet mas, saya terjebak kemacetan di sini. Dari musem itu sampai ke Masjid Agung, saya butuh waktu 15 menit, seharusnya ada petugas keamanan atau Dishub yang mengatur,” ucapnya.

Di lain pihak, seorang pedagang siwalan yang ditemui kabartuban.com mengatakan, “Rejeki mas, dari pagi tadi pengunjung luar biasa. Dagangan saya juga laris gak karuan,” ujarnya sambil senyum kelelahan.

Menurut seorang penjaga makam Sunan Bonang, H. Imron mengatakan bahwa ramainya pengunjung sebenarnya sudah diprediksi terjadi setiap memasuki bulan Rojab dan Sya’ban. Setelah itu Romadlon, aktifitas peziarah terhitung berhenti.

Hingga tengah malam, pengunjung wisata religi Sunan Bonang masih membanjir, ratusan becak mengangkut penumpang dengan kecepatan rata-rata 20 s.d 40 km/jam.  (im)

/