kabartuban.com – Sahabuddin (17), korban meninggal dunia akibat tenggelam di waduk irigasi sawah bersama 4 rekannya saat pelaksanaan out bond dalam rangka kegiatan tes keanggotaan pramuka memiliki banyak prestasi serta piagam.
Prestasi yang didapatnya antara lain sebagai penabuh kuarto marsing band terbaik disekolahnya, tidak hanya itu, koban juga telah merintis musik rebana. Selain itu piagam yang di dapat korban antara lain adalah piagam Dewan Kerja Ambalan (DKA) pramuka dan salah satu sertifikat sekolah jurnalistik tingkat SMA yang didapat dari Ronggolawe Pres Solidarity, sebuah organisasi wartawan di Tuban.
“Sahabudin ini memiliki bayak piagam hasil prestasi disekolahnya. Kami merasa kehilangan atas meninggalnya teman kami ini,” ujar Ahmad Tanfida teman sekelas korban.
Menurut Tanfida, saat di sekolah Sahabuddin juga sebagai motivator bagi teman temannya. Saat jam istirahat korban jarang sekali jajan di kantin sekolah, ia lebih memanfaatkan jam istirahat untuk mengobrol di ruang kelas.
“Selain pendiam, Sahabuddin juga bayak membaca buku. Kejadian ini sangat menjadi pelajaran untuk kita ke depan saat melaksanakan kegiatan yang berbahaya,”lanjut Tanfida di iyakan teman temannya yang lain.
Sementara itu, atas kejadian ini pihak sekolah akan terus memperketat pengawasan kegiatan yang berbahaya. “untuk kedepannya kami akan memperketat pengawasan siswa siswi di sekolah ini apabila ada kegiatan yang sangat membahayakan,” kata Drs. H. Saifulloh, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Tarbiyatul Banin Banat, Kecamatan Montong.
Dari empat korban yang di rawat di rumah sakit NU Tuban, lanjut Saifulloh, dua korban diantaranya sudah pulang ke rumah masing masing. Sementara dua korban lainnya masih di rawat. “ Masih ada dua korban yang masih di rawat, dan rencananya hari ini akan pulang ke rumah. Semua biaya perawatan korban, akan di tanggung oleh pihak sekolahan,”jelasnya. (Saf)