kabartuban.com – Aksi unjuk rasa oleh Aliansi Mahasiwa Tuban yang menolak kehadiran Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo berujung kericuhan. Sembilan dari puluhan aktivis mahasiswa gabung diamankan aparat kepolisian saat melakukan aksi, Kamis (8/3/2018).
Sembilan mahasiswa yang amankan petugas ini antaranya dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Habib Mustofa (Ketua Umum) Makhdum (Ketua Satu) Tikno, Alfian dan Adit, kemudian dari Gerakan Mahasiwa Nasional Indonesia (GMNI), Saipul Anwar (Ketua Umum) Ardi dan Lutfi, Juga dari dari Ikatan Mahasiwa Muhamadiyah (IMM) Yusron (Ketua Umum). Kesembilan mahasiwa ini dibawa petugas saat terjadi adu dorong dan saling pukul.
“Sembilan anggota kami ditangkap. Kami tak menduga polisi seperti itu. Padahal, kita menginginkan damai,” kata salah satu orator aksi, Azmi, di depan Kantor Bupati Tuban ,
Saat ini, mahasiswa tersebut dibawa ke Mapolres Tuban untuk diperiksa lebih lanjut.
Secara terpisah, Chanif Muayad, Ketua Komisariat PMII Makhdum Ibrahim Tuban, yang mengkomandoi aksi menyatakan akan ambil sikap terkait rekan-rekan mereka yang dibawa aparat kepolisian.
“Kalau tidak dilepaskan dalam satu hari, kami akan ambil sikap lagi,” ujarnya.
Agar tak kembali tak ada aksi, aparat kepolisian menyiagakan mobil water cannon dan sejumlah petugas. Saat ini, para pendemo sudah selesai melakukan beraksi, tetapi tidak menutup kemungkinan aksi akan kembali digelar. (Dur)