Sengketa Tanah, Puluhan Warga Gaji Gruduk Polres Tuban

318

IMG_20150227_214649kabartuban.com – Puluhan warga dari Desa Gaji, Kecamatan Kerek beramai-ramai mendatangi dan mengancam Polres Tuban. Mereka menuding pihak Polres kurang serius dalam menangani perkara sengketa tanah seluas 30 hektar di daerah mereka, Kamis (27/2/2015).

Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan media ini, tanah seluas 30 hektar yang disengketakan itu di klaim oleh warga masih sah menjadi hak milik 50 Kepala Keluaraga (KK), Desa Gaji. Di lain pihak, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tuban mengeluarkan sertifikat kepemilikan atas tanah itu kepada salah satu perusahaan di Tuban. Padahal menurut pengakuan warga, belum pernah terjadi transaksi jual-beli atas tanah tersebut.

“Pak Polisi kami datang untuk menagih janji bahwa pak Polisi akan menyelesaikan masalah ini,” ungkap Abu Nasir, Koordinator warga, saat orasi di halaman Mapolres Tuban.

Menurutnya, warga sudah menyampaikan laporan ke Polres Tuban pada tahun 2003 lalu. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasannya dari sengketa tanah tersebut.

“Ini membuat kita kurang percaya kepada penegak hukum, khususnya kepada pihak kepolisian, saya kuatir ada pilih kasih dalam menyelesaikan perkara,” kata Korlap aksi tersebut.

Sementara itu, Kapolres Tuban, AKBP Guruh Arif Darmawan, yang menemui warga mengatakan, bahwa pihaknya bukan tidak serius menanggapi laporan warga. Namun, proses penyelidikan tetap berjalan sampai saat ini.

“Kita akan lebih mendalami permasalahan ini dan proses penyelidikannya masih tetap berlanjut mas, jangan kuatir komitmen kita masih sama bahwa keadilan yang utama,” janjinya.

Lebih lanjut, AKBP Guruh, mengatakan bahwa dokumen yang diduga dipalsukan itu hingga kini belum bisa diperoleh Penyidik Polres Tuban. Itulah yang membuat kesulitan kita untuk melangkah lebih jauh terkait kasus tersebut.

“Tapi kami tetap akan memegang komitmen membantu warga menyelesaikan masalah ini,” jelasnya

Dalam aksinya, warga berbondong-bondong mendatangi Polres Tuban dari Desanya. Sambil orasi dan membentangkan Poster yang bertuliskan “Jangan bikin hukum tumpul ke atas tajam ke bawah. Kembalikan tanah kami. Rakyat kecil mencari keadilan,”

Setelah puas berunjuk rasa dan orasi di Mapolres Tuban, warga tersebut mendatangi gedung DPRD Tuban. Namun, mereka harus gigit jari lantaran kantor dewan lagi kosong, karena semua anggota Dewan sedang Kunjungan kerja di Bali.

Warga pun mengancam akan datang dengan masa lebih banyak lagi, karena anggota Dewan tidak bisa ditemui. Mengakhiri orasinya di kantor dewan, puluhan warga tersebut menyuarakan “hidup rakyat, pecat semua anggota DPRD”. (rom/im)

/