kabartuban.com – Kelangkaan solar yang sering digunakan untuk menjadi bahan bakar perahu untuk para nelayan melaut kini mengalami sejumlah kelangkaan. Kelangkaan bahan bakar perahu tersebut terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Tuban khususnya daerah yang mata pencaharian masyarakatnya nelayan.
Kelangkaan bahan bakar solar tersebut tentu menuai banyak keluhan, Ikhsan salah satu nelayan yang ada di Kelurahan Kingking Tuban ini mengaku kesusahan dalam mendapatkan bahan bakar untuk perahunya.
“Solar sekarang agak susah, kan kita beli ini di pengepul. Kalau beli langsung kan tidak boleh. Contohnya kalau kita punya modal sendiri ya beli cuma sulit karena kadang 2-3 hari baru ada. Kita ikut agen jadi bisa hutang dulu, ketika sudah datang dari melaut baru setor,” ucap Iksan salah satu nelayan yang mengeluhkan adanya kelangkaan solar.
Lanjut Ikhsan, dengan adanya kelangkaan solar ini memberikan dampak pada produktivitas para nelayan. Pasalnya, hal tersebut membuat dirinya dan nelayan lainnya terpaksa tidak dapat melaut seperti biasanya.
membuat dirinya dan para nelayan lainnya berhenti melaut.
“Kita sekarang libur dulu karena solar nggak ada, ya semoga pengepul kami segera mendapatkan solar agar kami bisa melaut Kembali,” terangnya.
Kelangkaan solar tidak hanya berimbas pada produktivitas para nelayan, namun juga berimbas pada kenaikan harga jual ikan yang ada di Tuban.
“Ikut naik semua karena nggak ada nelayan yang melaut otomatis dari segi pendapatan pun juga ikut berkurang dan jelase ini lebih mahal. Biasanya mulai dari harga Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu, dari Rp25 ribu menjadi Rp30 ribu,” jelas Irawati (32), salah satu penjual ikan asap di Plaza Ikan, Tuban.
Dalam kesempatan tersebut, Irawati juga berharap agar kelangkaan solar ini bisa segera teratasi, sehingga roda perekonomian antara nelayan, penjual dan pembeli dapat kembali seperti sedia kala. (hin/dil)