Terdampak Covid-19, Orderan Grab Tuban Menurun Drastis

18
Pengemudi ojol yang berjualan masker / foto: kabartuban.com

kabartuban.com – Ojek Online (Ojol) di Tuban mengalami penurunan penghasilan yang cukup drastis. Mereka mengaku sejak adanya penyebaran Virus Corona, apalagi Kabupaten Tuban ditetapkan sebagai zona merah, orderan hampir tidak ada. Hanya mengandalkan layanan pesan antar makanan dengan peghasilan yang jauh dari hari biasanya, Rabu (15/04/2020).

Salah satu driver grab bike Tuban, Hilal mengatakan hampir tidak ada orderan grab bike dan sangat sepi. Hal tersebut dialami hampir semua anggota di paguyuban ojol tempat dirinya berkomunitas. Dalam kondisi saat ini, Hilal mengaku banyak mendapatkan hasil dari usaha sampingannya berjualan masker.

“Sepi, sama dengan kota yang lainnya, sepi banget. Kalaupun ada, itu ya grab food masih banyak yang pesen. Cuma kalau grab food kan dapetnya nggak banyak, dan kita harus keluarin modal,” kata Hilal.

Lebih lanjut Hilal mengatakan, dalam bekerja dirinya dan semua rekan Ojol di Tuban mayoritas patuh dengan himbauan Pemerintah. Mereka bekerja dengan tetap menerapkan protokal kesehatan dengan baik, minimal setiap bekerja membawa Hand Sanitizer.

Para Driver Ojol Tuban berharap, Pemerintah Kabupaten Tuban tidak tinggal diam dengan apa yang mereka alami. Meskipun belum lama grab bike masuk ke Tuban, namun yang sudah menggantungkan harapan rejeki dari pekerjaan Ojol itu cukup banyak.  Terdampaknya secara sosial ekonomi dengan adanya Virus Corona, para Ojol di Tuban berharap ada perhatian kepada mereka.

Sementara itu, salah satu warga Tuban yang biasa menggunakan jasa Ojol mengatakan, sepinya Ojol di Tuban tersebut mungkin disebabkan adanya pembatasan kontak fisik masyarakat, jaga jarak atau Phisycal Distancing.

“Saya dulu memang sering naik ojol karena emang simple, tapi sekarang udah lama nggak naik ojol. Bukannya gimana – gimana sama bapak – bapak ojolnya, karena memang udah jarang banget keluar sejak ada Covid-19 ini,” kata Fela.

Sejumlah pihak perihatin dengan kondisi saat ini, namun pembatasan jarak bertemu bagi masyarakat ini memang terbukti sebagai salah satu cara yang efektif untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona atau Covid-19. (du/dil)

/