kabartuban.com – Guna menyamakan persepsi serta meningkatkan kinerja, kantor kementerian agama (Kankemeng) Kabupaten Tuban secara turin dalam setiap dua bulan sekali, mendatangkan pimpinan lembaga pemerintah dan non pemerintah yang selama ini sebagai patner untuk berdialog guna memberikan pelayanan prima pada masyarakat.
“Ini rutin, dan saat ini kita mengundang Pers. Dialog kita lakukan pada pertengahan bulan, sambil rapat koordinasi terkait dengan capaian kinerja serta perencanaan kerja satu bulan mendatang,” Kata Drs. A. Wahib, M.Pd.I (18/3).
Dalam dialong yang dihadiri oleh Kepala Madarasah Aliyah Negeri (MAN) Kepala Madrasah Tsyanawiyah Negeri (MTs N), Kepala Madarasah Ibtidaiyah (MI), Pengawas serta Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) se-kabupaten Tuban tergantung dari instansi atau lembaga yang didatangkan oleh Kemeneg.
“Sebelumnya kita mendatangkan narasumber dari Kejaksaan, setelah itu Ketua DPRD. Pada Prinsipnya, bagaimana dengan berdialog tersebut, kinerja Kemeneg semakin baik, tidak dibayang-bayangi rasa bersalah ketika akan melangkah, serta bagaimana ada kebersamaan, baik diinternal lembaga kami, serta lintas instansi,” Terang Drs. A. Wahib, M.Pd.I yang juga pernah menjadi pengurus PC NU Kabupaten Mojokerto ini.
Sementara terkait dengan agenda dialog rutin lintas instansi yang dilaksanakan oleh Kakankemeneg, selain sebagai wahana untuk meningkatan pemahaman terkait dengan pola kerja, juga dimanfaatkan untuk serring ide dan gagasan program kerja.
“Ini sangat membantu kita, seperti pada saat narasumber dari kejaksaan, kita bisa minta pejelasan bagaimana tidak terjebak dalam pelangaran hukum, begitu juga dengan saat ketua DPRD, ketua komunitas wartawan kita datangkan,” Kata Qomaruddin, S.Ag Kepala MTs N Tuban.
Kepala MTs N Tuban ini juga menjelaskan, setelah mendapatkan pemaparan tentang dunia jurnalistik dan cara bekerja waratawan, akhirnya ia bisa memahami, bahwa tanpa kontrol, kritik dan publikasi dari Pers, apa yang dilakukan tidak akan menjadikan ia ragu takut lagi.
“Benar, saya semakin yakin dan tau, tanpa kritik dan kontrol dari pers, kita tidak akan maju-maju. Kami juga akhirnya tau bagaimana menghadapi oknum yang mengaku wartawan serta wartawan beneran,” Pungakas Qomaruddin, S.Ag. (kh)