kabartuban.com – Pemerintah Kabupaten Tuban mendukung penuh pelaksanaan program Sekolah Rakyat (SR) sebagai langkah strategis dalam percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem, sesuai dengan instruksi Presiden RI. Kabupaten Tuban menjadi salah satu daerah yang akan memulai program ini pada 1 Agustus 2025.
Sekolah Rakyat dirancang sebagai sekolah berasrama bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Ekstrem Nasional (DTSEN). Di Tuban, program ini membuka dua rombongan belajar (rombel) untuk tingkat SMP dan SMA, dengan total 50 siswa.
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, mengatakan seluruh calon siswa telah melalui seleksi administrasi dan kini menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai persiapan akhir.
“Sebanyak 50 calon siswa telah lolos administrasi dan hari ini menjalani tes kesehatan,” ujar Lindra usai menghadiri rapat persiapan bersama Gubernur Jatim, Minggu (21/7/2025).
Untuk tahap awal, kegiatan belajar akan dilakukan di Balai Latihan Kerja BLK Tuban yang juga difungsikan sebagai asrama sementara. Ke depan, Pemkab Tuban bersama Pemprov Jatim akan membangun gedung permanen di atas lahan seluas 4 hingga 7 hektare di Kelurahan Mondokan, Kecamatan Tuban.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyebut Kabupaten Tuban termasuk dalam kelompok pelaksana Gelombang 1B, yang akan memulai aktivitas pada 1 Agustus mendatang.
“Sebelum KBM dimulai, pada tanggal 29 para siswa akan mengikuti kegiatan pengenalan lingkungan sekolah seperti MPLS untuk beradaptasi dengan sistem asrama yang menjadi ciri khas SR,” jelas Khofifah.
Pemprov Jatim berharap program ini dapat menciptakan transformasi sosial bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, agar memiliki akses pendidikan dan masa depan yang lebih baik. (fah)