kabartuban.com – Suasana berbeda terlihat di Terminal Kambang Putih yang berlokasi di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Jika biasanya kondisi terminal selalu ramai, berbeda dengan kondisi yang dialami oleh terminal yang berada tepat di dekat pantai Jenu ini. Sebagaian masyarakat Tuban juga mengaku mengelu jika harus antre bus di Terminal Type A (TTA) Kambang Putih Tuban.
Kegagalan operasional Terminal Type A (TTA) Kambang Putih Tuban membuat masyarakat Tuban tidak memiliki terminal pemberangkatan angkutan bus. Pengelola TTA menyebutkan bahwa TTA Kambang Putih Tuban saat ini hanya difungsikan sebagai Terminal perlintasan, bukan pemberangkatan atau perhentian terakhir.
Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpol) TTA Kambang Putih Tuban, Koesdiono mengatakan hingga saat ini TTA Kambang Putih Tuban masih berstatus terminal lintasan sehingga, tidak ada pemberangkatan dan penurunan penumpang di TTA Kambang Putih Tuban. Sejak dibangun tahun 2005 dan diresmikan pada tahun 2006, TTA Kambang Putih Tuban memang sangat sepi dan bisa dikatakan gagal beroperasi sesuai rencana.
“Seharusnya memang ini menjadi terminal besar untuk masyakarat Tuban khususnya, tapi kenyataannya tidak bisa seperti harapan. Mungkin lokasi atau letaknya yang kurang tepat, sehingga tidak banyak masyarakat yang datang. Saat ini TTA Kambang Putih Tuban di bawah kewenangan pemerintah pusat, jadi ya bagaimananya itu tergantung dari Kementerian Perhubungan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Koesdiono mengungkapkan, bahwa Pemkab Tuban sudah pernah diajak berkomunikasi oleh Dirjen Hubdat Kementerian Perhubungan saat berkunjung di Tuban. Kemungkinan kolaborasi dalam pengelolaan TTA Kambang Putih Tuban antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten Tuban sangat terbuka. Pemerintah Pusat sudah pernah melakukan komunikasi dengan Pemkab Tuban di bawah kepemimpinan Bupati Aditya Halindra Faridzky, namun hingga saat ini belum ada respon dan tindak lanjut.
Oleh karenanya, masyarakat Tuban yang akan menggunakan angkutan umum bus luar kota harus mencari tempat alternatif pemberangkatan, karena tidak ada lagi terminal bagi masyarakat Tuban. Hingga saat ini, trotoar di depan Rest Area (Eks Terminal Lama) dan trotoar di area sekitar Pos Polisi Boom Tuban masih menjadi “terminal” pemberangkatan penumpang bus antar kota.
Darsih (45), warga Kecamatan Grabagan yang hendak pergi ke Surabaya mengatakan, Pemkab Tuban harus bisa mengambil langkah untuk solusi dari permasalahan Terminal Baru tersebut, sebab menurutnya dana yang dikeluarkan tidak sedikit namun hingga saat ini terminal tersebut tidak dapat digunakan dengan maksimal.
“Orang-orang jelas lebih milih untuk menunggu bus di Rest Area (Terminal Lama) ini, atau nggak di Dekat Pantai Boom sana, sebab jauh sekali kalau harus kesana,” jelasnya saat ditemui reporter media ini.
Ia juga berharap segera ada langkah strategis dan cepat dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan Terminal Baru tersebut, agar para penumpang bisa mendapatkan tempat yang layak dan nyaman untuk menunggu bus yang datang untuk melakukan pemberangkatan. (hin/dil)