Wisata Tak Mampu Bangkit, Pemkab Tuban Bakal Pilih Strategi Digital

33
foto kondisi goa akbar tuban

kabartuban.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban hingga saat ini belum mampu meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten Tuban. Sampai saat ini Pemkab belum terlihat melakukan pola dan strategi yang jelas untuk membangkitkan sektor wisata, khususnya yang dikelola pemerintah. Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Tuban mengaku masih menyiapkan strategi untuk menghidupkan kembali Pariwisata yang mulai redup tersebut, Selasa (23/03/2022).

“Banyak yang harus dibenahi sebenarnya, dalam rangka meningkatkan kunjungan wisata, kami sudah mempunyai beberapa strategi kedepan untuk kami terapkan,” terang Siti Umi yang baru menjabat sebagai Kabid Kepariwisataan sekitar 2 bulan tersebut.

Lebih lanjut Siti Umi mengungkapkan strategi yang baru akan disiapkan adalah strategi pemasaran digital, yakni sebuah platform yang di dalamnya berisikan katalog juga seluruh pelaku kepariwisataan seperti travel, hotel, pelaku ekonomi kreatif akan berada di dalamnya.

Dari sisi Sarana dan Prasaran (Sarpras), Siti Umi berharap ada pengembangan infrastruktur termasuk akses jalan yang memadai menuju destinasi wisata terkait. Dicontohkan wisata Goa Akbar yang berada di belakang Pasar Baru Tuban, yang tempatnya kurang strategis karena satu area dengan pasar baru Tuban.

“Contohnya Goa Akbar, kita mau kesana gimana. Tentunya kedepan kita akan berpikir bagaimana mencari solusi ini seperti pasarnya tetap jalan tapi Goa Akbarnya kelihatan juga,” tandasnya.

Sementara itu, Salah satu Petugas Wisata Goa Akbar, Lumaji mengatakan wisata tersebut tidak bisa dipastikan kapan waktu ramainya. Buka sejak jam 7 pagi hingga jam 5 sore, Goa Akbar relatif sepi, belum pernah mengalamai kenaikan pengunjung yang signifikan.

“Tidak tentu ramainya, meskipun menjelang bulan Ramadhan seperti sekarang ini ya ndak banyak peningkatan, biasa saja. Bahkan, di hari libur Idul Fitri juga ndak begitu ramai. Di sini, pengunjungnya paling banyak 200 orang saja,” kata Lumaji kepada wartawan media ini. (im/hin)

/