Warga Desa Jadi Tolak Seismik PHE-TEJ

3
Warga Desa Jadi Kecamatan Semanding Tuban saat melakukan negoisasi dengan Tim dari Pertamina Hulu Energi Tuban East Java

kabartuban.com – Ratusan warga Desa Jadi, Kecamatan Semanding mendatangi kantor balai desa setempat. Mereka mempertanyakan sikap netral Kepala Desa (Kades) yang seakan tidak memihak kepentingan rakyat, dalam kegiatan survei seismik 3D Blok Tuban Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE-TEJ).

Alim Mutamam, salah satu wakil dari warga, menegaskan kedatangan warga ke balai desa hari ini merupakan inisiatif sendiri bukan undangan sosialisasi seismik. Warga sepakat menolak ada kegiatan pencarian cadangan sumber minyak tersebut.

“Kami menolak seismik karena tak pernah ada sosialisasi,” Ujar Alim dihadapan Muspika Semanding, Pemdes Jadi, Dinas Lingkungan Hidup dan PHE TEJ.

Penolakan warga, bukan tidak ada alasan. Mengaca di desa lain yang telah berlangsung seismik, terjadi kerusakan misalnya di Desa Talun, Pucangan Kecamatan Montong, maupun Padasan dan Karanglo Kecamatan Kerek.

Lebih dari itu, adanya sumber air yang mati setelah seismik misal di Dusun Tileng Desa Talun, dan Dusun Gaplok Desa Jetak. Dari kejadian di desa lain, warga Desa Jadi minta kegiatan seismik dihentikan.

“Kami menyayangkan Pemdes, kenapa tak ada sosialisasi terlebih dahulu sebelum ada kegiatan,” terangnya.

Warga juga meninta kejelasan dari PHE dan Pemdes soal penghitungan lahan yang menjadi lokasi seismik. Tak kalah penting, warga menyayangkan suara Sekdes Astro yang akan menutup lokasi tambang rakyat.

Menanggapi tuntutan warganya, Kades Munir menjelaskan, jika sosialisasi seismik telah dilakukan pada 22 Agustus 2019. Waktu itu karena ada acara keluarga, pihaknya pulang dari kantor sekitar pukul 13.00 Wib. Setelah itu dilanjutkan sosialisasi seismik.

“Sosialisasi sudah dilakukan PHE. Setuju dan tidak setuju adanya seismik silahkan sampaikan ke Pemkab, Muspika Semanding maupun PHE,” pinta Kades Munir.

Dalam kesempatan yang sama, Camat Semanding, Danarji mengatakan setelah dijelaskan oleh pertamina, jika ada yang dikhawatirkan silahkan tanyakan.

Survei ini dalam rangka untuk mendapatkan kecukupan BBM. Tugas dari Pertamina untuk mencari sumber baru migas, karena kebutuhan orang saat ini tak terlepas dari BBM.

“Andai kata sehari SPBU tutup atau tidak ada suplai tentu masyarakat akan ramai. Oleh karena itu, Pemerintah menugaskan Pertamina untuk mencari sumur baru minyak,” sambung mantan Camat Bancar.

Pemkab berpesan kepada Pertamina untuk tidak merugikan masyarakat. Sekaligus tetap memperhatikan kepentingan masyarakat. Disisi lain, selama tidak dirugikan masyarakat diharapkan untuk mendukung.

“Pertamina harus mendengar saran masukan yang baik dari warga Jadi,”sambungnya.

Di lain pihak, Humas PHE TEJ, Ulin Najah, menyampaikan terima kasih kepada perwakilan Warga, Tim Asistensi Pemkab Tuban, Muspika dan Pemdes, yang dapat menerima dengan kesepakatan harus didata ulang serta  ikut mengawal berjalannya pekerjaan sampai selesai.

“Kami juga akan memberikan sumbangan CSR kepada warga desa, serta warga Desa Jadi pada umumnya yang sudah mendukung suksesnya mediasi ini,” kata Ulin. (Dur/Rul)

/