Home HEADLINE Pengangguran Turun 6.571 Orang, Tapi Minat Warga Tuban untuk Bekerja Menyusut

Pengangguran Turun 6.571 Orang, Tapi Minat Warga Tuban untuk Bekerja Menyusut

54
SI Integrated

kabartuban.com – Angka pengangguran di Kabupaten Tuban kembali menurun. Namun di balik kabar baik itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Tuban justru memberi peringatan penting, ada tren yang harus diwaspadai terkait partisipasi angkatan kerja.

Kepala BPS Tuban, Andhie Surya Mustari, menjelaskan bahwa kondisi ketenagakerjaan menjadi salah satu indikator utama perekonomian selain PDRB, PDB, pertumbuhan ekonomi, serta tingkat tenaga kerja. Data tersebut dihimpun melalui Survey Ketenagakerjaan Nasional yang dilakukan pada bulan Agustus terhadap warga berusia di atas 15 tahun.

Dari hasil survei, angka pengangguran di Tuban tercatat 31.425 orang pada Agustus 2024, dan turun menjadi 24.854 orang pada Agustus 2025.

“Turun sebanyak 6.571 orang dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Andhie.

Meski pengangguran menurun, jumlah penduduk yang bekerja justru ikut turun. Pada 2024 terdapat 702.498 pekerja, sementara pada 2025 turun menjadi 698.005 pekerja, atau berkurang sekitar 0,64 persen.

Yang mengkhawatirkan, jumlah warga usia produktif yang tidak bekerja dan tidak mencari kerja atau disebut bukan angkatan kerja mengalami kenaikan signifikan. Tahun 2024 tercatat 250.576 orang, dan melonjak menjadi 269.213 orang pada tahun ini.

“Ini menunjukkan banyak warga usia kerja yang tidak mencari pekerjaan. Ada berbagai faktor, tetapi survei kami tidak menggali penyebab secara detail,” jelas Andhie.

Andhie menyebutkan bahwa jumlah pekerja dan pengangguran bila digabung membentuk angkatan kerja. Ketika angkatan kerja dibandingkan dengan seluruh penduduk usia kerja, akan menghasilkan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) indikator penting kesehatan ekonomi daerah.

Menurutnya, TPAK di atas 70 persen masih dianggap aman. Namun yang menjadi perhatian, tren TPAK Tuban terus merosot
2023: 74,73%, 2024: 74,55%, 2025: 72,86%.

“Ini jadi peringatan. Meski masih di atas 70 persen, tetapi angkanya terus menurun,” tegas Andhie.

Penurunan ini mengindikasikan semakin sedikit warga usia kerja yang aktif berpartisipasi di dunia kerja, meski angka pengangguran terlihat menurun.

Saat diminta tanggapan terkait penurunan partisipasi angkatan kerja, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian (Disnakerin) Tuban, Rohman Ubaid, memilih berhati-hati. Ia menilai perlu memahami betul konteks dan maksud dari data yang dirilis BPS.

“Kalau tidak jelas, saya berkomentar malah salah nanti,” ujarnya singkat. (fah)