kabartuban.com – Upaya pengemudi Mobil Transpas milik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tuban menghindari seorang lanjut usia yang menyeberang jalan berujung kecelakaan. Kendaraan dinas tersebut terguling dan menabrak mobil pikap di Desa Semo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Senin (15/12/2025) siang. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 12.15 WIB. Mobil Transpas diketahui berangkat dari Lapas Kelas IIB Tuban pada pukul 11.48 WIB menuju Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas IIB Bojonegoro. Kendaraan dikemudikan pegawai Lapas Tuban berinisial HM dengan membawa tiga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang akan menjalani Pembebasan Bersyarat, yakni KEP, FT, dan DA.
Saat melintas dari arah utara ke selatan di ruas jalan Desa Semo, tiba-tiba seorang lansia yang belum diketahui identitasnya menyeberang jalan. Pengemudi telah membunyikan klakson sebagai peringatan, namun tidak mendapat respons. Demi menghindari tabrakan, pengemudi melakukan pengereman mendadak hingga kendaraan kehilangan kendali, terguling ke kanan, dan menghantam mobil pikap yang terparkir di tepi jalan milik warga yang bernama Suhadi.
Kepala Lapas Kelas IIB Tuban, Irwanto Dwi Yhana Putra, memastikan seluruh penumpang dalam kondisi selamat.
“Tidak ada korban jiwa maupun luka serius. Pengemudi dan tiga WBP dalam keadaan aman, demikian juga warga lanjut usia yang menyeberang jalan,” ujar Irwanto.
Irwanto menambahkan, ketiga WBP yang berada di dalam mobil Transpas telah diserahterimakan kepada petugas Bapas Kelas IIB Bojonegoro sesuai prosedur dan tetap melanjutkan proses Pembebasan Bersyarat serta kewajiban lapor.
Sementara itu, kanit Gakkum Satlantas Polres Tuban IPTU Eko Sulistiono menyampaikan bahwa pristiwa kecelakaan itu, menelan kerugian materil sebanyak 10 juta. Petugas kepolisian yang menerima laporan tersebut segera mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara, pengamanan arus lalu lintas, serta pendataan kendaraan yang terlibat, kemudian mengevakuasi kendaraan dan melakukan mediasi.
“Sesuai kesepakatan dan permintaan dari kedua belah pihak, atas kejadian tersebut diselesaikan sendiri secara kekeluargaan dan tidak di laporkan atau tidak ditangani kami,” pungkas Eko.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan pengguna jalan, terutama di wilayah dengan aktivitas warga yang tinggi, demi mencegah kecelakaan serupa terulang. (fah)