kabartuban.com – Deburan abu vulkanik sebab meletusnya gunung kelud juga cukup dirasakan oleh warga di Kabupaten Tuban. Meletusnya gunung kelud malam tadi pukul 22.50 WIB, mengakibatkan hujan abu vulkanik di sejumlah wilayah di Kabupaten Tuban, Jum’at (14/2/2014).
Turunnya hujan abu vulkanik di Tuban cukup menggangu aktiftas masyarakat di Tuban. Material batuan vulkanik kecil yang berasal dari magma panas gunung kelud tersebut membuat panik sebagian masyarakat. Mengingat bahayanya abu vulkanik, sebagian besar masyarakat Tuban telah menggunakan masker saat keluar rumah. Meningkatnya penggunaan masker ini juga berdampak kepada tipisnya ketersediaan masker di sejumlah apotik, bahkan beberapa apotik telah menyatakan stok habis.
Hingga saat ini, abu vulkanik masih terus turun di Kabupaten Tuban. Di pusat kota Tuban, abu vulkanik terlihat cukup tebal di sejumlah tempat dan benda. Abu vulkanik gunung kelud juga dipastikan mengguyur sejumlah wiayah di Jawa Timur. Bencana kelud di Kediri, kini telah menjadi bencana Jawa Timur.
Dirilis oleh cyber media nasional, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Rovicky mengatakan, “Secara geologis, abu vulkanik adalah material batuan vulkanik yang berasal dari magma panas dan cair yang membeku secara cepat.Karena membeku cepat, maka magma ini tidak sempat mengkristal dengan baik. Karena tidak mengkristal, dalam geologi material bekuannya disebut gelas. Ya mirip gelas kaca yang kita pakai itu,” terangnya.
Jika diamati melalui mikroskop, abu ini memiliki bentuk yang runcing seperti di foto. Karena inilah material ini akan mengganggu kesehatan,” tutur Rovicky.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Tuban dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah belum memberikan pernyataan resmi atas antisipasi dan penyikapan hujan abu vulkanik di Tuban yang diakibatkan erupsi gunung Kelud di Kediri Jawa Timur. Abu Vulkanik turun di Tuban, dengan disertai hujan gerimis dan angin kencang. (im)