kabartuban.com – Rektor Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow), Hadi Tugur tak lagi bisa mempertahankan jabatannya. Di hadapan ribuan mahasiswa, Tugur diberhentikan oleh pihak yayasan dengan diirngi air mata dan disambut sujud syukur para mahasiswa. Senin, (24/8/2015).
Pemberhentian tersebut langsung disampaikan pengurus harian yayasan PPLPT PGRI Tuban. Setelah mendapat tekanan dari ribuan mahasiswa yang mengepung kantor yayasan di jalan Maunggal Tuban sejak pagi hingga siang.
Dihadapan Mahasiswa, H. Ayik Wahyudi selaku bendahara Yayasan PPL-PT PGRI Tuban sekaligus mewakili Ketua yang sedang sakit menyatakan, Hadi Tugur secara resmi diberhentikan secara terhormat sebagai rektor Unirow Tuban. Selanjutnya, meminta mahasiswa agar tetap tenang dan bersabar untuk penyelesaian persoalan kampus selanjutnya.
Ayik Wahyudi juga meminta maaf kepada mahasiswa, dengan banyaknya mahasiswa yang menjadi korban atas pembekuan kampus Unirow ini.
“Kami mewakili yayasan dan seluruh jajaran Unirow meminta maaf kepada mahasiswa, Insya Allah secepatnya akan membentuk rektor yang baru,” ungkapnya sambil mengeluarkan air mata di hadapan mahasiswa.
Mendengar Hadi Tugur dilengserkan dari jabatannya sebagai rektor. Sejumlah mahasiswa langsung melakukan sujud syukur. Sebab, setelah sekian lama aksi mereka tak berujung, upaya mereka untuk mendesak yayasan agar melengserkan Hadi Tugur akhirnya terwujud.
“Sujud sykur ini kami lakukan karena senang dengan kepastian Pak Tugur dicopot dari jabatannya,” ungkap gadis ayu berjilbab yang tak mau namanya disebutkan.
Baca juga: Aksi mahasiswa memanas tegang
Sebelumnya, mahasiswa sempat menyodorkan surat pengunduran diri untuk ditanda tangani Tugur, namun ditolak. Pasalnya, redaksional yang ada di dalam surat tersebut tidak sesuai dengan keinginan Sang Rektor.
“Benar mas, sempat menolak menandatangani surat pernyataan pengunduran diri, Karena redaksionalnya tidak sesuai dengan keinginnanya. Kalau redaksi yang diinginkannya itu diberhentikan dengan hormat, tetapi yang dibuat oleh teman-teman itu mengundurkan diri,” ungkap Ketua BEM Unirow Tuban, Ahmad Juremi saat dikonfirmasi.
Dikonfirmasi terpisah, Hadi Tugur secara meminta maaf kepada seluruh mahasiswa. Terkait penolakan penandatanganan adanya penulisan redaksional tersebut alasannya karena citra.
“Satu alasan saya tidak mau menandatangani surat dengan redaksional seperti ini, alasannya karena “Citra”. Kalau diganti kalimat “diberhentikan dengan hormat dan seterusnya saya baru mau tanda tangan,” ujar Tugur.
Sementara itu, berdasarakan informasi yang didapat kabartuban.com menyebutkan, menindaklanjuti aksi mahasiswa hari ini dan pasca pemberhentian Tugur, pada rabu besok akan diadakan audiensi antara kopertis, dengan mengundang mahaiswa, alumni, wali mahasiswa, dosen serta yayasan PPL-PT PGRI Tuban. (su/im)