kabartuban.com – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Timur akhir – akhir ini memicu tingginya inflasi di Jawa Timur. Hal ini dipicu kenaikan sejumlah kebutuhan barang dan jasa. Tidak terkecuali di Kabupaten Tuban, sejumlah kebutuhan mengalami kenaikan disebabkan terganggunya kelancaran distribusi dan pasokan barang.
Berdasarkan pantauan wartawan media ini, banjir melanda dan menggangu di daerah yang membentang jalan menuju dan dari Tuban. Di daerah Rembang, Kudus, dan sejumlah kota di Jawa Tengah lainnya, jalan utama tergenang air setiap kali turun hujan deras. Tentunya hal ini sangat mengganggu kelancaran distribusi barang. Begitu pula terjadi di arah berlawanan, yaitu Lamongan, Gresik dan sekitarnya.
Seorang pedagang makanan jadi di Tuban, Sutini mengatakan, “Harga barang banyak yang naik mas stelah banjir di mana – mana. Tentu saja ini sangat mengganggu penghasilan kami,” tuturnya.
Sementara itu, pantauan kabartuban.com menyebutkan meningkatnya sejumlah harga kebutuhan di pasar. Harga daging sapi mencapai 90.000 rupiah, Beras Begawan 8.500 rupiah, cabai merah 32.000 rupiah, cabe rawit 40.000 rupiah, bawang 17.000 rupiah, kedelai 16.000 rupiah, kacang 16.000 rupiah, dan ayam broile 26.000 rupiah.
Dikutip dari salah satu media nasional, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 1,06 persen. Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Timur Sairi Hazbullah mengatakan hal itu dipicu oleh kenaikan harga sejumlah komoditas. “Karena ada banjir dan longsor, distribusi barang dan jasa terhambat sehingga inflasi tinggi,” kata Sairi kepada sejumlah rekan media. (im)