
kabartuban.com – Hingga saat ini, sejumlah pihak menilai perkembangan pariwisata di Tuban masih sangat lambat. Bahkan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban menilai Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Kabupaten Tuban tidak memiliki konsep kepariwisataan yang jelas. Terbukti, bidang pariwisata di Tuban belum mampu secara maksimal menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tuban.
”Kita menilai Dinas Pariwisata belum memiliki perencanaan atau konsep yang jelas terkait sektor wisata. Misalnya, seperti di Pemandian Bektiharjo, di situ tidak membuat konsep yang jelas, bagaimana cara menarik pengunjung, Dinas Parwisata hanya melakukan perbaikan-perbaikan saja. Yang tidak bisa menarik pengunjung,” terang, Anggota Komisi B DPRD Tuban, Cancoko kepada wartawan, Senin (5/10/2015).
Menurutnya, Tuban itu memiliki potensi wisata yang sangat banyak seperti, pantai, laut, pemandian, air terjun, gua, wisata religi, dan berbagai potensi wisata lainnya. Sehingga, sangat memungkinkan jika wisata di Tuban dikelola dengan baik, akan menyumbang PAD yang luar biasa.
”PAD dari sektor pariwisata Tuban hanya sekitar Rp 1 milyar saja. Kalau dibanding dengan Kabupaten Lamongan atau Kabupaten Batu nilai itu sangat jauh sekali,” ungkapnya.
Kedepan, lanjut Cancoko mengatakan, Dinas Perekonomian harus memiliki konsep yang jelas terkait sektor pariwisata. Sehingga, Tuban memiliki icon pariwisata yang jelas. ”Tuban itu terkenal pengunjung wisatanya terbanyak nomor dua di Jawa Timur. Tapi belum mampu menyumbang PAD secara maksimal,” pungkasnya. (pul/im)