kabartuban.com – Sedikitnya terdapat 4 (empat) kecamatan di Kabupaten Tuban yang menjadi lintasan aliran sungai Bengawan Solo diantaranya Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang dan Widang yang keberadaannya menjadi berkah pada sektor pertanian juga memiliki potensi ancaman banjir, baik yang diakibatkan intensitas curah hujan maupun luapan air kiriman dari wilayah hulu. Senin (25/10/2021).
Sebagai bentuk kesiapsiagan dalam rangka mengantisipasi terjadianya bencana alam serta penanggulanganya di masa pandemi ini, ratusan personel gabungan dari Polres Tuban, Kodim 0811 Tuban, Satpol PP, Badan Penanggulanggan Bencana Daerah (BPBD), Pemadam kebakaran (Damkar) beserta peralatan dan perlengkapanya di gelar di lapangan apel Mapolres setempat.
Dalam sambutan Gubernur Jawa Timur yang dibacakan oleh wakil bupati Tuban H. Riyadi saat pimpin apel didampingi Kapolres Tuban AKBP Darman, serta Dandim 0811 Tuban Letkol Inf Viliala Romadhon, menjelaskan bahwa Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang sering dilanda bencana alam khusunya bencana alam Hidrometeorologi hal ini disebabkan wilayah Jawa Timur berada pada dua aliran sungai yaitu sungai Bengawan Solo dan Sungai Brantas.
Menurut data dari BPBD Jawa Timur sejak tanggal 1 Januari hingga 19 Maret 2021 telah terjadi 258 bencana bajir di wilayah Jawa Timur, 11 diantaranya berupakann banjir bandang serta 3 kali banjir Rob, tidak hanya banjir data BPBD juga menyebutkan terjadainya angin kencang sebanyak 5 kejadian, angin puting beliung sebanyak 2 kejadian dan tanah longsor 1 kejadian serta gempa bumi.
Akibat dari bencana alam tersebut menyebabkan 6 orang meninggal dunia dan 7 orang menggalami luka-luka dan merusak 75 rumah warga serta berdampak pada kehidupan 36.805 kepala keluarga.
Usai pimpin apel wakil Bupati Tuban menjelaskan bahwa kegiatan ini merupaka antisipasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana khususnya banjir.
“Ya tetap biasa banjir, mudah-mudahan masih normal saja sehingga bisa kita antisipasi sejak dini kita lebih siap,” ucap Wabup Tuban
Lebih lanjut Wabup menjelaskan, terdapat kurang lebih 300 personel, inshaa Allah semua personel siap dan kita sinergi semua instansi sehingga hal-hal yang tidak kita inginkan menyangkut keselamatan jiwa masyarakat sejak dini bisa kita antisipasi,” tambahnya.
Selain bencana banjir ia juga menambahkan bahwa kegiatan apel tersebut dilaksanakan untuk mengantisipasi bencana lainnya yang tidak terduga.
“Ada juga bencana yangtidak bisa kita prediksi diantaranya puting beliung, ini yang menjadi etensi kita bersama, maka hari ini kita laksanakan apel siaga kesiapan bersama,” tutup Riyadi Wabup Tuban.
Selain bencana banjir luapan aliran sungai Bengawan Solo, bencana Hidrometeorologi lainnya bisa berupa banjir bandang , angin puting beliung, cuaca ekstrem, dan tanah longsor juga menjadi ancama di wilayah Kabupaten Tuban.
Dengan dilaksanakannya apel kesiapsiagaan ini diharapkan seluruh personel yang didukung peralatan lebih siap mengantisipasi dampak dari bencana serta dapat mengurangi resiko bencana yang terjadi. (hin/dil)