kabartuban.com – Meluapnya sungai Bengawan Solo mengakibatkan empat Kecamatan di Kabupaten Tuban terendam banjir, keempat kecamatan tersebut adalah daerah rawan banjir yang berada di bantaran sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut.
Dari pantauan kabartuban.com, sejumlah lahan persawahan dan akses jalan tergenangi air hingga masuk ke pemukiman warga.
“Jumlah kawasan yang terendam masih sama seperti kemarin, namun ada tren turun didaerah hulu bengawan solo,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Joko Ludiyono kepada kabartuban.com, Senin (28/11/2016).
masih terang Joko, di Kecamatan Soko, terdapat sedikitnya enam Desa masih tergenang, masing-masing Desa menilo, terdapat 150 rumah, jalan desa dan lahan pertanian. Selanjutnya Desa Simo 5 rumah, Desa Glagah Sari sebanyak 736 rumah, jalan dan lahan pertanina tergenang. Desa Kenonggo 20 rumah, Desa Kendalrejo 3 rumah dan Desa Mojoagung satu fasilitas pendidikan terendam.
Sementara di Kecamatan Rengel, Desa terendam meliputi Desa Karangtinoto, Tambakrejo, Ngadirejo, Kanorejo, Sawahan, Karangtinoto, Bulorejo,sumberejo dan Campurejo. Dikecamatan rengel banjir luapan juga mengenang rumah, akses jalan dan lahan persawahan yang luasnya mencapai ratusan hektar.
“Lahan persawahan di Kecamatan Rengel ini rata-rata tanamanya berumur 25 hari terendam,” ungkapnya.(har)
Lebih lanjut, Joko menyampaikan di Kecamatan Plumpang Desa yang terdampak luapan bengawan Solo yakni desa Kebomlati, Desa Klotok, dan Desa Kedungsoko. Semenara dikecamatan Widang juga merendam rautsan rumah, menggenang lahan persawahan dan akses jalan di Desa Ngadpuro, Patihan, dan Desa Widang.