Beradu Janji Kualitas dan Branding, Sekolah Mahal di Tuban Masih Banyak Peminat

kabartuban.com – Pendidikan masih menjadi materi diskusi yang banyak diperbincangkan di berbagai penjuru negeri ini. Di saat pemerintah berupaya menghadirkan pendidikan gratis untuk anak Indonesia, pihak swasta berkompetisi ketat menghadirkan pendidikan dengan kualitas yang dianggap lebih baik dari sekolah negeri dan tentu dengan biaya yang jauh di atas nalar keluarga sederhana, Senin (03/06/2024).

Fenomena sekolah mahal itu juga terjadi di Kabupaten Tuban dalam dua dasawarsa terakhir. Sekolah swasta dengan biaya mahal cukup banyak diminati oleh masyarakat kalangan tertentu, hal ini terbukti dengan semakin banyaknya sekolah swasta berbiaya mahal yang berdiri di kota Tuban. Mayoritas sekolah swasta tidak sepi peminat dan bersaing ketat satu sama lain. Sekolah swasta beradu janji kualitas pendidikan yang disuguhkan dan memacu branding lembaganya di berbagai platform. 

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Tuban dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban mengumumkan dibukanya seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Bagi sekolah swasta, hal itu tidak begitu berpengaruh karena sudah sejak jauh hari sekolah swasta berjibaku untuk mendapatkan murid dengan berbagai promosi dan branding, baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Meskipun informasi yang ada menyebutkan Bupati Tuban telah mengeluarkan peraturan bahwa  sekolah swasta tidak boleh membuka pendaftaran lebih awal sebelum sekolah negeri membuka pendaftaran, hal itu bisa “diakali” dengan “sistem indent” quota kursi kelas sekolah swasta.  Alhasil, sudah sejak jauh hari sekolah swasta closed, menutup pendaftaran karena quotanya sudah penuh.

Redaksi kabartuban.com telah mewawancarai beberapa wali murid sekolah swasta di Kabupaten Tuban, dan dari hasil sejumlah wawancara yang telah dilakukan, dapat dipahami ada banyak alasan tertentu kenapa sekolah swasta menjadi pilihan meskipun dengan biaya pendidikan yang cukup mahal di atas sekolah negeri.

Salah satu wali murid di kota Tuban mengatakan, dirinya pernah menyekolahkan anaknya di SD Negeri, namun saat itu anaknya diperlakukan kurang baik seperti dibentak-bentak oleh guru pengajarnya. Mendapati hal tersebut, wali murid yang enggan disebutkan namanya itu mengaku langsung memindahkan anaknya di sekolah swasta.   

“Kepala sekolahnya (SD Negeri itu, red) saja waktu itu ngomong sendiri ke aku, kalau dirinya juga memilih anaknya di sekolahkan di sekolah swasta,” imbuhnya. 

Alasan lain sekolah swasta banyak diminati karena wali murid merasa lebih terjamin ketika anaknya sekolah di swasta. Berbagai fasilitas yang ditawarkan, kualitas pendidikan yang disuguhkan, dan komunikasi antara pihak sekolah dan wali murid relatif lebih intensif dan terbuka dalam monitoring perkembangan pendidikan anak.   

“Karena lebih terjamin di swasta, pelajarannya juga lengkap satu paket dengan ngaji. Selain itu, karena sudah bayar mahal jadi kita lebih leluasa memperhatikan, dan protes kalau ada hal yang kurang pas,” kata salah satu wali murid SD swasta di Kabupaten Tuban.  

Sementara itu, Kepala Sekolah Dasar Islam (SDI) Insan Kamil, Ustadzah Hima mengatakan bahwa sekolah yang dipimpinnya tersebut memiliki program unggulan terkait keagamaan mulai belajar ibadah harian, mengaji dan ilmu keislaman yang dimasukan dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. Selain itu, juga pendidikan karakter yang diintegrasikan dalam pembiasaan sehari-hari.

“Harapannya, anak tidak hanya unggul di dalam pengetahuan saja tetapi juga memiliki kepribadian yang baik, akhlaqul karimah, kemampuan keagamaannya juga baik, kita juga melatih kemampuan berkomunikasi anak-anak,” terangnya. 

SDI Insal Kamil merupakan salah satu sekolah swasta unggulan berbasis pendidikan Islam yang favorit di antara beberapa sekolah swasta yang menjadi pilihan kaum menengah ke atas di kota Tuban. Selain SDI Insan Kamil, ada juga SD IT Al-Uswah, SDI Bina Anak Sholeh (BAS), dan sejumlah sekolah swasta lainnya. Pilihan untuk ke sekolah swasta dengan konsekwensi biaya mahal tidak menjadi persoalan bagi sebagian kalangan masyarakat. Namun demikian, tidak semua sekolah swasta mahal, beberapa sekolah swasta di wilayah Kecamatan berbiaya murah juga banyak yang lebih unggul dalam kuantitas murid daripada SD Negeri setempat. 

Melihat hal itu, tentu saja di masyarakat menjadi salah satu sekat sosial secara tidak langsung. Bisa bersekolah di sekolah yang mahal dengan penuh fasilitas, tentunya menjadi previllage tersendiri bagi anak. Hal ini tentunya tidak dapat dihindari bahwa pendidikan mahal selain bisa memperolah kualitas dan fasilitas pendidikan yang baik, juga bisa menaikan gengsi. 

Jika tidak ada perhatian serius dari pemerintah akan hal ini, maka SD Negeri lambat laun akan gulung tikar. Sebagaimana informasi yang kami dapatkan, ada SD Negeri yang hanya mendapatkan murid sekitar 10 anak, karena warga di wilayah tersebut lebih memilih menyekolahkan anaknya di sekolah swasta dari Yayasan setempat. Hingga saat ini, belum terlihat upaya kongkrit dan efektif dari Pemerintah Kabupaten Tuban untuk meningkatkan trend SD Negeri di Kabupaten Tuban. (im/red)

Populer Minggu Ini

Wisata Sendang Gemuntur Mangkrak, Ketua Pokdarwis: Kami Dijadikan Kambing Hitam

kabartuban.com – Polemik mangkraknya Wisata Sendang Gemuntur (WSG) di...

Cuaca Cerah di Tuban, Berbeda dengan Prediksi Umum Jawa Timur

kabartuban.com – Prediksi cuaca selama sepekan ke depan di...

PPDB Kini Diganti SPMB, Tidak Lagi Menggunakan Sistem Zonasi

kabartuban.com - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan...

Kejurprov Shorinji Kempo Jatim 2025 Akan Digelar di Gor Rangga Jaya Anoraga Tuban

kabartuban.com – Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Shorinji Kempo Jawa Timur...

Anggaran Dana Desa Tuban 2025 Capai Rp307 Miliar, Pengawasan Dinilai Masih Lemah

kabartuban.com – Kabupaten Tuban mendapatkan alokasi Dana Desa (DD)...
spot_img

Artikel Terkait