Masih ada orang miskin di kota ini yang mengeluh kesal karena tidak bisa berobat sampai sembuh
kabartuban.com – Seorang warga kota Tuban mengaku kecewa dengan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Koesma Tuban, karena anaknya yang berobat dengan bekal Surat Keterangan Tidak mampu (SKTM) tersebut harus pulang ke rumah sebelum pulih dari penyakitnya.
Pengakuan Nuryati (50) tersebut tentu saja membuat sejumlah pihak kecewa. Pasalnya, jaminan kesehatan untuk warga miskin di Kabupaten Tuban ini, selalu digembar-gemborkan oleh pemerintah dalam kepemimpinan Huda – Noor. Jangankan untuk mendapatkan pengobatan dan pelayanan yang baik, untuk fasilitas kamar saja tidak mudah didapatkan oleh si miskin.
Pada saat mengobatkan putranya Miftahul Munir (24), Nuryati mengaku tidak mendapatkan pelayanan kesehatan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.Koesma Tuban, yang seharusnya menjadi leading sektor pelayanan kesehatan bagi masyarakat di “Bumi Wali” ini.
Diceritakan kepada kabartuban,com, saat itu Munir mengalami sakit sampai beberapa hari di rumahnya. Setelah beberapa hari, sakit pemuda tersebut tak kunjung sembuh, justru semakin parah. Kemudian Munir dibawa oleh keluarganya ke RSUD dr. Koesma Tuban pada, Minggu (8/11).
”Munir ini kita bawa ke RSUD pada hari Minggu, kemudian hari Selasa kita mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kelurahan karena saya sudah tidak kuat menanggung biaya rumah sakit,” ungkap Nuryati, warga kelurahan Sendangharjo, Kecamatan Tuban, Sabtu (14/11/2015).
Menurutnya, SKTM yang diurus di kelurahan baru bisa dipakai pada hari Selasa (10/11) lalu. Sehingga mulai hari Selasa pasien tidak lagi dipungut biaya. ”Tapi baru satu hari menggunakan SKTM, pada hari Rabu (10/11) Munir disuruh pulang, padahal kondisinya masih lemah,” ungkap perempuan paruh baya penjual sayur keliling tersebut.
Lebih lanjut Nuryati mengatakan, saat itu, petugas RSUD mengatakan kalau kamar yang dipergunakan untuk gantian dengan pasien lain, dan putranya dinyatakan sudah sembuh. ”Padahal saat disuruh pulang, kondisi anak saya itu masih lemah,” ujar, janda tiga anak ini menjelaskan.
Saat dikunjungi sejumlah rekan media, Miftahul Munir yang tinggal menumpang sekeluarga di rumah salah satu saudara Ibunya tersebut masih nyaris kesulitan bergerak, dan terbaring lemah di kasur lantai yang sudah kusam dan lusuh.
Sementara itu, Direktur RSUD dr.Koesma Tuban, dr.Zainul Arifin membantah bahwa pihaknya telah pemulangkan seorang pasien yang belum sembuh, dengan alasan kamarnya akan digunakan orang lain.
”Tidak ada kata-kata dari perawat yang mengatakan kamarnya akan dibuat gantian dengan pasien yang lain. Dipulangkannya pasien tersebut karena saran dari dokternya bahwa pasien tersebut sudah sembuh,” terang, Zainul. (al/im)