kabartuban.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban melalui postingan di laman media Instagramnya @bmkgtuban menghimbau kepada seluruh masyarakat terkait kebakaran hutan dan lahan yang bisa terjadi saat musim kemarau.
Saat musim kemarau terjadi kasus kebakaran akan meningkat, hal ini disebabkan oleh daun kering yang menjadi penghantar panas yang baik. Selain itu juga angin yang kencang, seperti yang kita rasakan baru-baru ini, hal tersebut yang selanjutnya menjadi penyebab api menyebar lebih luas.
“Sedikit hujan juga bisa menjadi penghambat api yang meluas ketika terjadi karhutla, saat kemarau hujan sangat sedikit sehingga penghambat api untuk meluas tidak ada atau minim. Akibatnya, area kebakaran akan meluas lebih cepat,” ucapnya, Rabu (30/8/2022).
Baca juga : Guna Tingkatkan Ekonomi, Secara Resmi Festival 100% Tuban Dibuka
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tetap berpotensi terjadi kapan saja, namun kondisi cuaca saat musim kemarau, lebih mendukung api untuk menyebar lebih luas.
“Untuk itu, sobat harus tetap waspada dan memperhatikan hutan kita. Jangan picu sumber api di hutan. Jika harus, sobat pastikan bahwa api telah padam sebelum meninggalkan,” jelasnya.
Untuk itu BMKG Kabupaten Tuban menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Tuban untuk menghidari membuka atau membersihkan lahan dengan cara membakar, apalagi saat musim kemarau karena api dapat menyambar lebih cepat sebab kondisi tanah dan daun yang kering.
Lebih lanjut, untuk menghindari pembakaran di lahan kering atau hutan ketika ada angin kencang, serta jika ada kegiatan Api Unggun, pastikan bahwa sisa bakaran telah padam. Jangan tinggalkan api maupun sisa kayu yang masih menyala.
“Pembentukan satgas dan patroli di wilayah rawan kebakaran. Serta pengadaan dan pengecekan alat pemadam kebakaran,” tutupnya.(hin/dil)