BPPKP Genjot SDM dan Teknologi Pertanian Tuban

482
bppkp
Kabid Penyuluhan (Gaguk Darmono) dan Sekretaris BPPKP (Sofan Djamil), saat ditemui di kantornya, Selasa (18/8/2015)

kabartuban.com – Di bawah kepemimpinan Jokowi – JK, dimana pemerintah pusat menargetkan swasembada pangan, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban melalui Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BPPKP) terus berupaya untuk mempertahankan swasembada pangan di Tuban dengan berbagai macam program teknis.

Kepala Bidang Penyuluhan, BPPKP Kabupaten Tuban, Gaguk Sudarmono menjelaskan, “Swasembada pangan itu bisa tercapai dengan peningkatan produktifitas, sedangkan peningkatan produktifitas pangan itu juga sangat dipengaruhi oleh Sumber Daya Manusia (SDM) petani, dan dukungan dari teknologi pertanian yang berkembang saat ini,” tutur Gaguk, saat ditemui di kantornya, Selasa (18/8/2015).

Menurutnya, SDM itulah yang menjadi salah satu konsentrasi kerja dari pihak BPPKP. Dengan berbagai program penyuluhan dan pelatihan kepada petani, hingga saat ini BPPKP terus melakukan langkah – langkah pro aktif meng-upgrade SDM para petani di Tuban berikut teknologi pertaniannya, sehingga dengan SDM yang mumpuni dan teknologi yang tepat, produktiftas pangan di Tuban akan terus meningkat dan swasembada pangan di Tuban bisa dipertahankan, serta ikut memberikan kontribusi swasembada pangan nasional.

“SDM dan Teknologi pertanian itu sangat penting. Oleh karenanya, kita menjembatani hasil kajian dan penelitian untuk disampaikan kepada petani dengan bahasa mereka. Dengan langkah ini, hasilnya cukup bagus, bahkan ada 256 orang yang kini menjadi penyuluh swasembada,” ungkapnya.

Sementara itu, BPPKP bersinergi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Tuban memprioritaskan dua teknologi pertanian untuk dapat diaplikasikan oleh para petani di Tuban. Diantaranya adalah mesin tanam dan mesin perontok padi.

Sekretaris BPPKP Kabupaten Tuban, Sofan Djamil mengatakan, “Kedua mesin itu yang saat ini sangat dibutuhkan oleh petani. Namun, karena harganya yang masih relatif mahal, maka kepemilikan mesin itu masih pada taraf kelompok tani yang didapatkan dari bantuan pemerintah atau pinjaman lunak dari perbankan yang direkomendasikan oleh BPPKP,” tuturnya. (im)

/