Cuci Pusaka Malam Satu Suro, Warga Prunggahan Raup Rejeki

DCIM100MEDIA
foto ilustrasi / internet

kabartuban.com – Pada malam tanggal satu suro atau dalam penanggalan islam dikenal dengan malam satu Muharam atau tahun baru Hijriyah 1437 kali ini, menjadi berkah tersendiri bagi pencuci senjata pusaka di Tuban. Seorang pencuci pusaka bisa meraup untung jutaan rupiah dari jasa yang diberikan, Selasa (13/10/2015).

Mencuci benda pusaka merupakan tradisi dan budaya masyarakat jawa pada malam satu suro. Karena tidak semua orang yang memiliki pusaka bisa atau mau mencuci pusakanya sendiri, maka jasa pencucian pusaka menjadi alternatif yang berpeluang.

Seperti yang dilakukan Herwanto (39), warga desa Prunggahan wetan Kecamatan Semanding ini, nampak sangat sibuk melayani jasa pencucian pusaka dan menggelar ritual pencucian di tengah malam. Tak hanya berupa pusaka keris, Herwanto juga menerima senjata pusaka jenis pedang dan tombak untuk dicuci.

Kepada wartawan media ini Herwanto menuturkan bahwa proses pencucian dilakukan dengan berbagai ritual, seperti memakai bunga sembilan macam hingga diganggang di atas dupa dengan pembacaan mantra. Selain itu, benda pusaka juga diberi minyak agar tidak karatan dan tetap terjaga pamor pusakanya.

Sebagai pencuci benda pusaka, moment malam satu suro menjadi berkah tersendiri baginya. Sejak sepekan terakhir, permintaan pencucian senjata pusaka terus berdatangan dan jumlahnya mencapai kurang lebih tiga ratus benda pusaka.

Meski tidak mematok tarif, namun para pemilik senjata pusaka yang merasa puas tetap membayarnya antara rp 50.000 sampai rp 100.000. Selama moment satu suro ini, Herwanto mengaku bisa meraup untung jutaan rupiah.

“Ada filosofi dibalik pencucikan pusaka pada malam suro, yakni mensucikan keimanan dan menata hati. Jika hati sudah tertata, selanjutnya menata perilaku,” ujar Herwanto saat ditemui di rumahnya.

Sementara itu, pemilik senjata pusaka langganan Herwanto tak hanya datang dari lokal Tuban, namun juga dari luar daerah seperti Lamongan, Surabaya dan Bojonegoro. “Mencucikan senjata pusaka seperti ini merupakan tradisi dan budaya masyarakat jawa menjelang satu suro,” pungkas Herwanto. (im)

Populer Minggu Ini

Arena Sabung Ayam di Tuban Digerebek, Warga Berhamburan dan Terjatuh di Sawah

kabartuban.com – Polisi menggerebek arena sabung ayam di Dusun...

Trotoar Jalan RE Martadinata Rusak Akibat Abrasi, Belum Ada Solusi

kabartuban.com - Sedikit demi sedikit, kerusakan trotoar di Jalan...

Tabrakan Maut di Rengel, Satu Pengendara Tewas di Tempat

kabartuban.com – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Pakah–Soko,...

Fenomena Nikah Dini Karena Hamil Duluan di Tuban Terjadi Tiap Bulan Sejak Januari

kabartuban.com - Fenomena dispensasi kawin di Kabupaten Tuban kian...

Minim Lapangan Kerja, Puluha Warga Tuban Berbondong ke Luar Negeri

kabartuban.com – Dorongan ekonomi yang tinggi serta minimnya lapangan...
spot_img

Artikel Terkait