Dibangun Dengan Anggaran 30,5 Miliar, Terminal Kambang Putih Jadi Perlintasan

81
Tempat pemberhentian bus tampak kosong. Sesekali terlihat bus masuk dan hanya melintas saja.

kabartuban.com – Terminal Type A (TTA) Kambang Putih Tuban mengalami kenaikan volume bus yang melintas pada momen lebarang saat ini. Meskipun terlihat sangat sepi dan hampir tidak ada penumpang yang berangkat atau datang di terminal tersebut, pengelola TTA Kambang Putih Tuban mengaku setiap harinya masih lebih dari 90 bus yang melintas terminal tersebut. Pada momen mudik dan arus balik saat ini, terjadi peningkatan volume bus yang melintas hingga 20% dari hari biasanya, Minggu (08/05/2022).

Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) TTA Kambang Putih Tuban, Koesdiono mengatakan TTA Kambang Putih Tuban saat ini tidak menjadi terminal pemberangkatan maupun pemberhentian akhir. Setiap hari masih ada bus masuk, namun hanya melintas saja. Karena TTA Kambang Putih merupakan terminal perlintasan.

“Jadi terminal ini adalah terminal perlintasan. Sebenarnya setiap hari ada bus masuk, tapi karena hanya perlintasan, jadi terlihat sepi. Kalau tidak ada penumpang yang turun atau naik dari sini, ya bus langsung melintas saja,” terang Koesdiono saat ditemui di lokasi terminal.

Menurutnya, TTA Kambang Putih yang telah diambil alih oleh Pemerintah Pusat itu memang sangat sepi dan dibutuhkan terobosan inovatif untuk mengaktifkan terminal tersebut sebagaimana mestinya.

Banyak faktor yang mempengaruhi sepinya terminal yang dibangun sejak tahun 2005 tersebut. Salah satunya adalah letak terminal sendiri yang kurang strategis sehingga tidak mendapatkan respon positif dari masyarakat. Pada era kepemimpinan Bupati Haeny, TTA merupakan proyek ambisius dari Bupati Tuban tersebut. Sejak diresmikan Wakil Presiden saat itu, Jusuf Kalla, TTA Kambang Putih Tuban sepi pengunjung.

Sementara itu, salah satu pengunjung TTA Kambang Putih Tuban yang ditemui kabartuban.com mengatakan, dirinya datang ke TTA Kambang Putih Tuban karena penasaran. Kenapa terminal yang begitu besar sepi dan masyarakat memilih tempat pemberangkatan di trotoar jalan.

“Kebetulan lewat habis jalan-jalan, lebaran, terus pengen lihat terminal ini dalemnya bagaimana. Ternyata luas dan besar, sayangnya sudah pada rusak dan bangunan terbengkalai seperti tidak terurus. Sayang sekali, terminal lama sudah terlanjur di offkan dan dialih fungsikan, tapi terminal baru tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya,” kata Guruh yang sedang berada di TTA Kambang Putih Tuban.

Berdasarkan informasi dan data yang diperoleh wartawan media ini. TTA Kambang Putih Tuban dibangun pada era Bupati Haeny Relawati Rini Widyastuti yang tidak lain adalah ibu dari Bupati Tuban saat ini Adtya Halindra Faridzky. Pembangunan TTA Kambang Putih tersebut menelan anggaran 30,5 Miliar yang bersumber dari APBD Tuban dan Investor. Sejak dibangun hingga saat ini, TTA Kambang Putih Tuban gagal menjadi pusat transportasi di Kabupaten Tuban. (im/ nat)

/