kabartuban.com – Seorang siswi baru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Plumpang meninggal dunia setelah sempat dirawat beberapa hari di Rumah Sakit (RS). Kejadian bermula saat pelajar tersebut mengeluh sakit, seusai pulang dari kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) atau sekarang disebut Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) di SMA Negeri Plumpang beberapa hari yang lalu, Rabu (29/7/2015).
Pelajar yang diketahui bernama Dwi Retno Wulandari (15) tersebut kemudian diperiksakan ke bidan desa setempat. Karena tekanan darah korban yang terus menurun drastis, kesehatannya pun semakin memburuk.
Ditemui sejumlah wartawan di rumah duka, Jalil (52) mengatakan, “Dia mengeluh sakit sejak hari Rabu ketika pulang dari MOS (MOPDB, red), katanya kepala sakit sehingga kami periksakan dia di bidan,” kata Jalil yang tidak lain adalah ayah korban, Selasa (4/8/2015).
Selanjutnya, Dwi Retno Wulandari kembali masuk sekolah pada hari Jumat (31/7/2015) untuk mengikuti kerja bakti yang diadakan sekolah, setelah sebelumnya absen satu hari. Memaksakan diri masuk sekolah, kesehatan pelajar tersebut kembali terganggu dan akhirnya pulang dengan diantar salah satu guru sekolah setempat.
Jalil juga mengaku bahwa selama ini putrinya tidak pernah mengalami sakit yang serius. “Selama ini anak saya tidak punya riwayat sakit apapun mas,” kata Jalil.
Mengetahui kondisi kesehatan Dwi terus memburuk, keluarga kemudian memeriksakannya lagi. “Kemudian kita periksakan lagi. Karena kondisi semakin parah, kemudian pada hari Minggu kita bawa ke rumah sakit,” kata Jalil.
Tetapi Tuhan berkehendak lain, gadis ini meninggal dunia siang hari ini ketika menjalani perawatan di RSUD dr. Koesma Tuban. Selain orang tua, para tetangga ini juga menganggap kesehatan gadis ini drop pasca mengikuti kegiatan MOPDB.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri Plumpang, Drs Suparlin mengatakan bahwa MOPDB yang digelar di sekolahnya berjalan sudah sesuai dengan instruksi dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Tuban. Bahkan pihaknya juga tidak mengijinkan adanya perploncoan ketika pelaksanaan MOPDB.
“MOS (MOPDB, red) untuk siswa baru ini kami adakan di kelas, perploncoan juga tidak boleh. Siswa kelas 2 dan 3 kami suruh latihan baris berbaris di lapangan,” katanya.
Menurutnya, keluhan sakit dari pelajar yang meninggal dunia ini juga sudah ada saat di luar kegiatan MOPDB. Pelajar ini mengeluhkan sakit di sekolah pada hari Jumat ketika sedang menggelar acara kerja bakti bersama.
“MOS kami laksanakan dari hari Senin sampai Rabu, sementara ananda ini mengeluhkan sakit di sekolah pada hari Jumat,” imbuh Suparlin.
Di lain pihak, Kaur Bin Ops (KBO) Satreskrim Polres Tuban, IPDA Rudi Zaini mengatakan, penyidik masih menelusuri beberapa kemungkinan yang ada. Dia mengatakan sudah dilakukan visum, serta menunggu hasil rekam medik untuk mengetahui penyebab meninggalnya pelajar ini. (pul/im)