kabartuban.com – Kabupaten Tuban diterjang angin puting beliung tepatnya di Desa Tahulu dan Desa Kapu, Kecamatan Merakurak. Kejadian ini terjadi hari Selasa (14/12/2021) sekitar pukul 16.00 WIB. Akibat bencana tersebut kurang lebih belasan rumah dan 60 pohon rusak.
Berdasarkan catatan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, ada empat rumah rusak berat, tiga rumah rusak sedang , dan dua rumah rusak ringan. Lokasi puting beliung ini pertama di Dusun Bancang RT 01 RW 08 Desa Tahulu.
Salah satu korban dari angin puting beliung adalah Klumpuk (48). Rumahnya yang berukuran 6×8 meter dengan dinding bambu dan beralaskan tanah hancur sebagian, setelah pohon nangka besar setinggi tujuh meter roboh tepat di bagian dapur dan kamar.
Ia mengaku kaget dan badannya gemetar mengetahui rumahnya yang dulu sebagian direhab oleh pemerintah rusak. Padahal ia baru saja berencana akan mengganti dinding rumahnya dengan tembok, tapi sekarang hancur lebih dulu.
“Rencana mau saya ganti dengan tembok, tapi sekarang sudah hancur tertimpa pohon nangka,” ucapnya.
Berharap ada sedikit bantuan untuk meringankan bebannya setelah terdampak puting beliung. Klumpuk mengaku sering terjadi angin lesus, akan tetapi baru sekarang terparah yang menyebabkan rumahnya dan tetangganya hancur.
Sama seperti Takrun (35) bapak dari satu anak tersebut masih bersyukur karena buah hatinya saat terjadi angin puting beliung berada di rumah mertuanya.
“Biasanya bermain di rumah, tapi entah kenapa kemarin pas hujan lebat dan angin si kecil tidak dirumah,” terang Takrun.
Kepala BPBD Tuban, Yudi Irwanto menjelaskan bahwa bencana ini telah di assessment oleh tim Rehabilitasi Rekontruksi (RR). Tim juga telah melakukan upaya penangganan evakuasi pohon tumbang yang menutup akses jalan di desa.
“Assesment dan evakuasi pohon dilakukan BPBD bersama pegawai kecamatan Merakurak, Polsek, Babinsa, Perangkat Desa dan masyarakat sekitar, total kerugian material kurang lebih seratus empat puluh juta,“ Terang Yudi.
Sementara itu di Dusun Tegalpelem, Desa Kapu Merakurak menurut keterangan dari warga kurang lebih ada 15 rumah yang atapnya rontok. (hin/nat)