kabartuban.com – Menanggapi keresahan sejumlah petani menghadapi masa panen yang seringkali terjadi kelangkaan pupuk, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban menjamin ketersediaan pupuk pada tahun 2016 ini dan dapat dipastikan stok aman. Hingga akhir tahun nanti petani dapat bernafas lega dan tidak perlu khawatir, karena stok pupuk bersubsidi dapat dipastikan aman.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi B DPRD Tuban, Karjo. Menurutnya, bahwa keberadaan dan distribusi pupuk kepada petani akan mendapat perhatian khusus, serta mendapat pengawalan penuh dari aparat yang berwajib baik dari TNI, Polisi, maupun dari pemerintah. Sehingga, para petani dapat memperoleh pupuk bersubsidi sesuai dengan peruntukannya.
”Kita menjamin bahwa stok pupuk di Tuban aman dan tidak akan ada kelangkaan untuk satu tahun kedepan ini,” kata Karjo, Kamis (7/1/2016).
Lebih lanjut Karjo menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani, Kabupaten Tuban memperoleh alokasi pupuk bersubsidi urea sebanyak 48 ribu ton. Sedangkan untuk pupuk SP-36 sebanyak 12 ribu ton, ZA 9 ribu ton, NPK 31 ribu ton, dan pupuk organik 19 ribu ton.
”Kita juga akan memastikan bahwa harga pupuk bersubsidi sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan. Pupuk itu untuk petani, makanya harus disalurkan sesuai aturan yang ada. Pupuk bersubsidi tersebut disalurkan kepada petani melalui kelompok tani (Poktan) maupun gabungan kelompok tani (Gapoktan),” terang politisi PDIP tersebut.
Diketahui, HET pupuk jenis urea adalah Rp 1.800 per kg, SP-36 Rp 2.000 per kg, pupuk ZA Rp 1.400 per kg, NPK Rp 2.300 per kg, dan pupuk organik Rp 500 per kg nya.
Baca Juga : Musim Tanam, Petani Khawatirkan Permainan Mafia Pupuk
Menurutnya, isu lain yang menjadikan pupuk langka yakni curah hujan tinggi dan petani sangat membutuhkan pupuk. Meskipun terdapat isu kelangkaan pupuk, petani di wilayah Kecamatan Senori, Bangilan, Parengan, Singgahan dan Kenduruan diharapkan tidak terprovokasi.
Jika memang sangat terpaksa tidak ada pupuk bersubsidi, kata Muhson, maka masih banyak alternatif lain sebagai pengganti pupuk yang diberikan pemerintah. Yakni, dengan memanfaatkan pupuk organik, seperti kotoran ayam, kotoran sapi maupun jenis pupuk alami lainnya.
“Pasti ada jalan keluar untuk mengatasi kelangkaan pupuk, sehingga petani harus cerdas. Jangan sampai mengandalkan pupuk pabrikan,” pesan mantan Ketua Garda Bangsa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Tuban ini. (al/im)