Edi Sukarno : “Jangan Percaya Bocoran Kunci Jawaban” 

709
Prosesi Ujian Nasional (UN) tahun 2017 Siswa-siswi di Kabupaten Tuban.

kabartuban.com- Tertangkapnya seorang mahasiswa yang menjual kunci Jawaban Ujian Nasional (UN) untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat beberapa waktu lalu oleh Pihak Kepolisian membuat geger dunia pendidikna. Apalahi pelaku ternyata sudah melakukan aksinya (Menjual Kunci jawaban) kepada siswa sejak tahun 2016 saat menjelang pelaksanaan ujian nasional (UN).

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Cabang Tuban, Edi Sukarno yang dihibungi katbartuban.com mengaku kaget dan langsung mengintruksikan kepada kepala sekolah SMA dan sederajat di Kabupaten Tuban untuk memberikan pemahaman kepada siswa yang akan mengikuti UN agar tidak terpengaruh dan menjadi korban oknum penjual kunci jawaban UN, yang tidak dapat dipertangungjawabkan kebenaranya.

“Terus terang kami tahu dari media soal tertangkapnya oknum itu, dan kami langsung antisipasi dengan mengintruksikan kepala sekolah SMA dan sederajat agar tidak mempercayai itu,” kata Edi (10/4/2017).

Edi menjelaskan, ujian nasional sangat terjamin kerahasiaanya, sehingga tidak akan mudah bocor, apalagi sampai dijual kepada siswa yang akan melaksanakan ujian. Dapat dipastikan, jika kegiatan tersebut adalah penipuan oknum tertentu yang ingin meraup keuntungan pribadi.

“Darimana jawaban itu, benar atau tidak , harapan kami jangan ada lagi siswa yang menjadi korban,” jelasnya.

Terkait siswa yang diduga telah membeli kunci jawaban dari tersangkan yang diketahui bernama Khotibul Umam (21) warga Wotsogo, Kecamatan Jatirogo, mantan kepala SMAN Montong ini lagi lagi mengingatkan, jika jawaban itu tidak dapat dipercayai, bisa saja kata dia kunci itu dibuat sekedar untuk menipu demi keuntungan, memanfaatkan kegelisahan pelajar yang akan mengikuti ujian nasional.

“Intinya sekali lagi, siswa jangan percaya bojoran kunci jawaban,” tegas Edi.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Cabang Tuban ini berharap, petugas kepolisian mengusut penipuan kunci jawaban, agar ujian nasional berjalan lancar. “Kami berharap kepolisian mengusut dan menangkap oknum yang sengaja merusak jalanya ujian nasional untuk siswa.” Katanya.

Sebelumnya, Shoibul Umam diamankan petugas kepolisian setelah kedapatan menjual kunci jawaban UN Palsu kepada pelajar SMA. Dia ditangkap disebuah warung saat melakukan transaksi dengan sejumlah pelajar di Kecamatan Jatirogo.

“Pelaku diamankan saat melakukan transaksi dengan korbanya,” ujar kapolres Tuban, AKBF Fadly Samad.

Tidak hanya kali ini saja, hasil pengungkapan kepolisian menyebutkan, Umam pernah melancarkan aksinya itu ditahun 2016 menjelang UN. Karena merasa aman, mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kabupaten Bojonegoro itu mengulangkembali aksi tipu-tipunya.

“Menurut Pengakuan, tahun lalau tersangka juga melakukan hal yang sama, dari penipuanya itu tersangka mampu mengumpulkan uang hingga 25 rupiah juta,” beber Kapolres Tuban. (Luk)

/