kabartuban.com – Hujan yang sangat lebat Selasa (5/3/2019) malam yang mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Tuban, menyebabkan Empat Desa di Kecamatan Merakurak terpendam banjir.
Luapan air yang terjadi ini akibat kiriman dataran dataran tinggi, yang akhirnya menggenangi sebagian sawah dan rumah milik warga.
Seperti yang diungkapkan Didik (35) warga Desa Kapu, Kecamatan setempat, air datang sejak Rabu (6/3/2019) dini hari pukul 01.30 DWIB. Tak lama kemudian, genangan air memasuki rumahnya, dan merendam sebagai perabotan rumah.
“Ini sudah lumayan surut mas. Dibandingkan semalam sampai masuk di ruang tamu, ini sudah di teras,” kata Didik saat ditemui awak media.
Masih Lanjut Didik, Banjir ini merupakan terparah sejak tiga tahun terakhir, karena di tahun 2016 air juga sampai rumah dan dan lumayan ketinggian airnya mencapai 30-60 centimeter.
“Terakhir tiga tahun yang lalu, ini parah lagi,” tambahnya.
Sementara itu, Camat Merakurak Agung Triwibowo saat dikonfirmasi mengatakan, daerah wilayahnya imbas dari air kiriman dataran tinggi. Sehingga Banjir meluap ke empat Desa, yakni Bogorejo, Mandirejo, Kapu dan Tahulu.
“Ini kiriman dari atas mas, imbas wilayah kita,” sambungnya.
Upaya yang dilakukan saat ini, menurut mantan Sekretaris Bappeda Kabupaten Tuban ini, melakukan pembersihan di gorong-gorong atau saluran air agar tidak menyumbat aliran air.
“Ya nunggu air surut, nanti kita bersihkan gorongnya,” terangnya. (Dur/Rul)
