kabartuban.com – Ratusan mahasiswa Unirow kembali melakukan aksi unjuk rasa di kampus Unirow. Mereka menuntut pihak rektorat untuk segera melakukan langkah – langkah kongkrit terkait status Unirow yang non aktif, Kamis (6/8/2015). Hingga satu bulan sebagaimana dijanjikan Rektor Hadi Tugur, status Unirow masih belum berubah non aktif.
Dalam aksinya, mahasiswa melakukan sejumlah aksi teaterikal. Dengan membawa boneka mayat, mereka melakukan teaterikal sholat janazah, sebagai bentuk kritik dan protes bahwa Unirow telah “mati”.
”Mari kawan-kawan kita bersatu padu untuk menuntut hak-hak kita. Dan kita menyuarakan suara kita untuk kebaikan kampus kita ini,” teriak, Nibrosu Rohid salah satu mahasiswa yang ikut dalam aksi tersebut.
Orator yang lain dengan lantang mengatakan, ”Mari kita bersatu padu untuk menuntut hak-hak kita. Kasihan orang tua kita yang telah bekerja keras banting tulang untuk mengkuliahkan kita. Tapi apa yang kita dapat, hanya dibohongi rektorat dan ijasah kita tidak laku,” kata salah satu orator dalam aksi tersebut
Dengan membawa berbagai poster dengan berbagai tulisan. Antara lain “Save Unirow” “Pak Rektor Dapat Salam Dari Malaikat Izroil” “Penyelesaian Unirow Harga Mati” dan berbagai tulisan lainnya, mahasiswa terus menggelar aksi dan meminta Rektor Hadi Tugur untuk menemui mereka dan memberikan penjelasan.
Sempat terjadi sedikit kericuhan dalam aksi ini, ketika dua orang tak dikenal berusaha mencemooh aksi mahasiswa dan ingin memprovokasi untuk membubarkan aksi. Beruntung keributan tidak berlanjut dan bisa diredam.
Selanjutnya, merasa kecewa karena tidak satupun dari pihak rektorat yang menemui mahasiswa. Aksi kemudian dilanjutkan dengan penyegelan kantor rektorat Unirow. Hingga aksi ini berakhir, Hadi Tugur yang diharapkan dapat memberikan penjelasan, tidak juga menemui mahasiswa.
Penyegelan tersebut dilakukan dengan menutup paksa dua pintu kantor rektorat. Selain itu, mereka juga membentangkan garis penyegelan dan menempelkan kertas bertuliskan “Segel Kantor Unirow” dan kertas segel tersebut ditandatangani oleh perwakilan BEM dan DPM.
”Kantor (rektorat) ini disegel mahasiswa Unirow mulai detik ini. Dan siapapun tidak boleh membuka segel ini,” kata Presiden Mahasiswa (Presma) Unirow, Ahmad Juremi. (im)