Hama dan Cuaca, Dinilai Penyebab Mahalnya Cabai

605
Pedangan cabai di pasar baru tuban yang masih keluahkan mahalnya harga cabai.

kabartuban.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban memastikan masih mahalnya harga cabai dipasaran hinggga saat ini disebabkan jumlah pasokan yang tidak imbang dengan kebutuhan.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Media (Humas Media) Pemkab Tuban, Drs. Agus Wijaya, menyampaikan, sesuai data Dinas Pertanian, banyak tanaman cabai yang mati, kondisi cuaca menjadi faktor utama menurunya produksi cabai, sementara permintaan cukup tinggi, sehingga memicu gejolak harga dipasaran.

“Fenomena alam, curah hujan tinggi, akibatnya banyak tanaman cabai rusak atau mati, ini mendorong produksi menurun, dan mengakibatkan tidak imbangnya pasokan dan permintaan,” kata Agus Wijaya.

Selian faktor cuaca, penyebab lain menurunya produktifitas tanaman cabai di Kabupaten Tuban adalah hama seperti virus kuning, hama antraknose, dan hama lalat.

“Hama juga menjadi penyebab menurunya produktivitas cabai,” lanjutnya.

Dikabupaten Tuban, terdapat tiga kecamatan yang menjadi sentra produksi cabai, yakni Kecamatan Grabagan 1.990 hektar, Bancar 1.439 hektar, dan Kecamatan Soko 1.107 hektar, dari tiga kecamata ini, produksi cabai mencapai 150.000 kwintal lebih.

Sementara itu, menurut pedagang cabai, harga cabai saat ini masih cukup tinggi, harga cabai yang idealnya Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram masih berada diatas 60.000 per kilogramnya.

“Ini menjadi harga mahal paling lama utuk cabai, biasanya tidak samapi dua minggu sudah normal meski naik lagi, ini sudah sebulan lebih,” ujar Pedagang cabai di Pasar baru Tuban, Tomo.

Saat ini kata Tomo, Harga Cabai rawit masih bertahan di Rp65.600 per kilogram, cabai Kriting 43.000 per kilogram dan cabai hijau 35.000 per kilogram.

“Cabai rawit yang masih tinggi, untuk mendapatkan masih susah sampai sekarang,” terang Tomo.

Oleh karenya , Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah untuk membuat trobosan sebagai antisipasi gejolak harga yang hampir setiap tahun terjadi. (Luk)

/