Hasil Anjlok, Sebagian Petani Memilih Tak Memanen Padi

365
Sebagian petani dengan terpaksa yang masih memilih memanen hasil padinya.

kabartuban.com- Sejumlah petani padi di Desa Sumurjalak, Kecamatan Pumpang, Kabupaten Tuban mengaku hasil mereka pada musim panen tahun ini turun hingga diatas 50 persen, dibanding dengan musim-musim sebelumnya. Berkurangnya hasil panen ini disebabkan sebagian besar tanaman petani diserang hama wereng.

Berkuranya hasi panen ini membuat petani mengalami kerugian cukup besar, karena antara hasil panen tidak sebanding dengan ongkos produksi saat tanam. Dengan kondisi ini, merekapun hanya bisa pasrah karena memang kondisi alam sedang tidak bersahabat.

“Balik modal saja sudah bagus,” kata Priono salah satu  petani, di Desa Sumur Jalak, Kecamatan Plumpang (08/03/2017).

Menurut Priono, jika tanaman padi tidak kena serangan hama, lahan seluas satu hektar miliknya dapat menghasilkan sekitar 10 ton gabah. Namun saat ini, lahan satu hektar hanya bisa mampu menghasilkan gabah kurang dari setengahnya.

“Keadaan itu membuat petani merugi, dan modal tanam padi tidak kembali,” ungkap Priono.

Kerusakan padi akibat hama tidak hanya di alami warga Sumurjalak, beberap desa lain di Kecamatan Plumpang juga rusak akibat serangan hama yang sulit ditanggulangi itu.

Cokro, petani lain mengaku banyak pemilik sawah yang membiarkan tanamannya tidak dipanen. Karena kondisi tanaman padi sudah rusak cukup parah dan apabila di panen akan menambah beban biaya lagi bagi mereka.

“Ada yang dibiarkan, karena kalau dipanen hasilnya gak cukup untuk bayar buruh panen,” terang Cokro.

Menurutnya, tahun ini panen tanaman padi tidak dapat diandalkan. Beberapa kali tanam padi, tetapi hasilnya tidak maksimal, baik disebabkan oleh banjir ataupun hama.

“kemaren kena banjir, tanam lagi juga kena wereng, petani memang susah,” keluh cokro ini,” (Luk)

/