kabartuban.com – hingga kini Kasus dugaan keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMKN Palang, Kabupaten Tuban, masih menjadi perhatian serius. Meski hasil uji laboratorium telah keluar, Satreskrim Polres Tuban memastikan penyelidikan belum tuntas.
Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander, menegaskan bahwa langkah lanjutan masih diperlukan untuk memastikan adanya keterkaitan antara hasil uji laboratorium dengan dugaan keracunan makanan.
“Hasil lab sudah ada, namun pemeriksaan belum sempurna. Kita lengkapi di pemeriksaan hasil observasi terhadap siswa agar diketahui pasti korelasi hasil lab dengan dugaan keracunan,” ucap Dimas, dalam pesan singkatnya, Rabu (1/10/2025).
Di beritakan sebelumnya, Peristiwa ini mencuat pada Rabu (24/9/2025), ketika enam siswa SMKN Palang mendadak mengalami gejala mual, muntah, sesak napas, hingga lemas setelah menyantap menu makan siang MBG. Menu yang disajikan di SPPG Gesikharjo, Kecamatan Palang, terdiri dari nasi goreng, telur mata sapi, tahu, tempe, buah anggur, dan irisan timun.
Sejumlah siswa bahkan mengaku nasi goreng yang disantap terasa basah dan lengket. Tak lama setelah itu, mereka dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Sebagai tindak lanjut, aparat kepolisian bersama dinas terkait mengamankan sampel makanan serta muntahan siswa. Sampel tersebut telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Tuban dan Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur untuk diteliti lebih detail.
Namun hingga kini, hasil pemeriksaan tambahan masih dibutuhkan. Hal ini membuat kepolisian belum bisa memastikan apakah benar makanan dalam program MBG menjadi penyebab keracunan.
Kasus ini menambah sorotan terhadap pelaksanaan program MBG di daerah. Warga berharap kepolisian bersama pemerintah daerah segera menemukan penyebab utama, agar kejadian serupa tidak terulang dan program tetap berjalan sesuai tujuan meningkatkan gizi serta kesehatan pelajar. (fah)