kabartuban.com – Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi, ayahanda dari Sunan Ampel yang makamnya berada di Desa Gesikharjo Kecamatan Palang, hingga saat ini masih di hati masyarakat. Wali sepuh yang merupakan putra dari Syekh Jamaludin Husen Kubro (Jumadil Kubro) menjadi salah satu ikon religius di Bumi Wali.
Menurut salah satu juru kunci makam Asmoroqondi, Badrun mengatakan, semasa hidup Syekh Ibrahim Asmoroqondi memiliki peran yang sangat penting dalam penyebaran agama Islam di daerah Tuban, khususnya di Desa Gesikharjo.
Sementara itu, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Cabang Tuban KH. Ashabul Yamin mengatakan, perjalanan dakwah Syekh Ibrahim Asmoroqondi patut untuk ditauladani. Beliau tidak pernah lelah menyebarkan agama Islam sampai akhir hayatnya.
“Beliau sangat menginspirasi kita semua, dan hingga saat ini masih di hati masyarakat Tuban. Tidak hanya waktu haul, namun setiap malam jumat juga tidak pernah sepi di masjid asmoroqondi, jamaah riuh mengumandangkan tahlil dan berbagai doa,” tuturnya.
Sekitar tahun 1424 beliau wafat dengan meninggalkan beberapa peninggalan seperti, masjid, museum kecil, dan sumur wali (sumber air). Hingga saat ini, masyarakat sekitar makam Asmoroqondi menggelar haul akbar setiap tahunnya.
Baca Juga : Asmoroqondi Masih di Hati
Pada tahun 2016 kali ini, Kegiatan Haul Maulana Ibrahim Asmoroqondi 1437 H sudah dimulai sejak hari Kamis 21 Juli 2016 dengan menggelar Tahtimul Qur’an bil Gghoib dan Festival Al-Banjari Se – Jawa Timur.
Sedangkan pada hari Minggu 24 Juli 2106, kegiatan dimulai pagi hari pukul 06.00 WIB dengan Pawai Ta’aruf dan arak-arakan khitan, disusul dengan Takhtimul Qur’an bin Nadhor, Tahlil Kubro, dan puncak acara pada malam harinya dengan Pengajian Umum yang dihadiri oleh KH. Fathul Huda (Bupati Tuban), KH. Agus Ali Masyhuri (Sidoarjo), K. Ahmad Muwafiq (Jogjakarta).
Setelah pengajian umum nanti malam, rencananya pada esok pagi hari akan diselengarakan kegiatan Khitan Masal, yang diikuti oleh anak-anak dari warga sekitar Gesikharjo dan sebagian dari berbagai wilayah di Kabupaten Tuban. (ning/im)