Heboh Video Adu Jotos, Polisi Turun Tangan

449

kabartuban.com – Video kekerasan adu jotos siswi di media sosial streaming youtube sempat menghebohkan warga Tuban. Video yang berjudul ‘adu jotos siswi SMP Tuban’ tersebut berdurasi 1 menit 40 detik, dan diunggah oleh akun ‘hot channel 89’ pada tanggal 10 Januari 2016.

Pantauan kabartuban.com menyebutkan, setelah menghebohkan Netizen Tuban dan menjadi bahan perbincangan di masyarakat, saat ini video tersebut sudah berganti nama ‘adu jotos siswi SMP’, dengan menghapus kata Tuban.

Dalam video tersebut, tampak dua siswi yang memakai seragam SMP, satu siswi memakai rok biru tua dan baju putih. Sedangkan satu siswi lainnya mengenakan rok biru tua dan kaos biru muda sedang melakukan aksi adu jotos dengan perkelahian yang cukup sengit, dan dilihat sejumlah orang di sekelilingnya. Pada akhir adegan adu jotos yang berdurasi 1 menit 40 detik tersebut, juga menampilkan adegan ciuman.

Menanggapi ‘gaduh’ video tak lazim tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) mengaku akan melakukan pencermatan dan klarifikasi, apakah kejadian itu benar terjadinya di Tuban apa tidak.

“Masyarakat jangan mudah percaya, video tersebut bisa saja direkam di luar Tuban, kemudian diupload di youtube menggunakan judul nama Tuban dengan maksud tertentu. Itu bisa saja terjadi, kejadiannya di kota lain bukan di Tuban,” kata Sutrisno, saat dikonfirmasi.

Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Tuban, AKP. Elis Suendayati menyatakan, jajaran Polres Tuban telah mendapatkan perintah dari Kapolres untuk melakukan penyelidikan terkait video tersebut. Selain itu, petugas kepolisian juga sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk dengan Disdikpora.

“Kita sudah mendapatkan perintah dari Kapolres untuk penyelidikan itu (video adu jotos, red) sejak kemarin. Hasilnya, dari semua Polsek Nihil dan pihak Disdikpora juga sudah memberikan keterangan bahwa tidak ada siswi di Tuban yang melakukan aksi itu,” tutur Elis di Mapolres Tuban, Rabu (13/1/2016).

Menurutnya, ada beberapa indikasi yang bisa dilihat, bahwa itu tidak terjadi di Tuban dan bukan siswi Tuban. Diantaranya, pakaian yang dipakai itu bukan pakaian yang biasa dipakai siswi sekolah di Kabupaten Tuban. (im/riz)

/