kabartuban.com – Angin kencang dan hujan deras yang belakangan ini mengguyur wilayah Tuban bagian utara, menyebabkan ratusan hektar tanaman padi milik petani rusak. Akibatnya, hasil panennya tidak maksimal karena banyak tanaman padi yang tergenang oleh air.
Dari pantauan kabartuban.com, mulai dari Kecamatan Soko, Rengel, hingga Plumpang, banyak padi yang roboh, sehingga sebagian petani terpaksa panen dini. Mereka memaksakan diri untuk memanen padinya meskipun belum layak panen.
“Sebetulnya belum layak panen, tapi kalau bulir-bulir padi sudah tenggelam, cepat membusuk dan bijinya rontok, jadi ya harus segera dipanen,” terang Parji saat ditemui di area persawahan, di Desa Mejeruk, Kecamatan Rengel, Minggu (24/1/2016).
Parji mengatakan, satu bahu sawah biasanya menghasilkan padi kurang lebih dua ton. Namun, setelah padi roboh, karena diterjang angin kencang dan hujan, dirinya mengaku hanya panen 17 karung saja.
“Biasanya sudah diborong oleh pemborong padi, tapi kali ini tidak ada yang mborong karena hujan terus, mungkin takut rugi,” paparnya.
Senada dengan Sulaiman, salah satu petani Desa Kenongosari Kecamatan Soko, saat ini juga keluhkan hasil panennya kurang maksimal karena padinya banyak yang tenggelam.
“Sebenarnya masih kurang 10 hari lagi baru panen, tapi kondisinya sudah hujan terus, takutnya malah terkena banjir bandang seperti tahun lalu,” pungkasnya.
Meski tidak semua, tetapi beberapa bulir padi yang roboh ditemukan sudah dalam keadaan muncul tunas, karena menempel tanah dan tergenang air. “Kalau sudah tenggelam air gini berasnya jelek, tapi mau gimana lagi ini sudah resiko petani, karena daerah sini juga langganan banjir.” tutupnya. (har/riz)
