Isi Waktu Luang, Buruh Pabrik di Tuban Ini Sukses Ekspor Anak Ayam dan Mesin Penetas hingga Luar Pulau

kabartuban.com – Suara Bell pabrik menjadi penanda waktu pulang kerja bagi Eko Priyono (32). Namun berbeda dengan sebagian rekan seprofesinya yang langsung rebahan melepas lelah, Eko justru bergegas menuju kandang ayam di belakang rumahnya di Desa Bangbilo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban.

Dari situlah, langkah kecil yang ia mulai sejak Oktober 2020 itu tumbuh menjadi usaha peternakan ayam silangan yang kini omsetnya tembus jutaan rupiah per pekan. Bahkan, produknya baik dalam bentuk anak ayam (DOC) maupun mesin penetas sudah menembus pasar luar pulau.

“Awalnya cuma iseng buat isi waktu kosong. Saya memang suka dunia ternak sejak lama. Ternyata hasilnya lumayan dan sekarang jadi kegiatan utama sepulang kerja,” kata Eko sambil membersihkan wadah pakan ayam-ayamnya.

Tak ada latar belakang pendidikan formal di bidang peternakan. Eko hanya mengandalkan rasa penasaran dan semangat belajar otodidak. Usaha pertamanya adalah memelihara ayam kampung biasa. Namun semakin dalam ia menggali, ia mulai mengenal dunia breeding silang-menyilang ayam untuk menghasilkan ras unggul.

Kini, ia membudidayakan lima jenis ayam silangan: Sengkuni, Black Permut, Golden Permut, Garuda, dan KPU (Kampung Petelur Unggul). Masing-masing memiliki keunggulan berbeda: Sengkuni sebagai galur jantan, sedangkan tiga lainnya sebagai induk betina dalam program pembibitan ayam pedaging.

“Sementara KPU difokuskan untuk telur konsumsi. Dari 10 ekor ayam bisa dapat 6 sampai 8 butir per hari,” jelasnya. Tingkat produktivitas ayam jenis KPU ini bisa mencapai 70-80 persen per hari, menjadikannya andalan bagi peternak telur kampung.

Dalam menjalankan peternakan, Eko tak asal memberi makan. Ia menerapkan sistem pakan pabrikan yang sudah terukur nutrisinya. Ditambah, ia rutin memberikan vitamin reproduksi dan jamu tradisional dua kali seminggu agar ayam tetap sehat dan daya tahan tubuh terjaga.

“Karena ini usaha, bukan sekadar pelihara. Pakannya harus diperhatikan. Kualitas telur, daya tetas, semua dipengaruhi oleh pakan,” ujarnya.

Dengan sistem breeding dan penetasan yang ia jalankan sendiri, Eko kini memanen hasil yang menjanjikan. Ia menjual DOC dengan harga bervariasi: KPU Rp10 ribu, Golden Permut Rp15 ribu, dan Sengkuni Rp25 ribu per ekor.

Dari 10 koloni indukan yang ia miliki, omset mingguannya kini berkisar antara Rp1,5 juta hingga Rp2 juta. Semua dijual secara online termasuk melalui media sosial dan marketplace.

“Alhamdulillah, pemesanan datang dari berbagai daerah. Selain Jawa, sudah sampai NTB, NTT, Kalimantan, sampai Sulawesi,” ungkapnya.

Tak hanya menjual anak ayam, Eko juga merakit dan menjual mesin penetas telur. Mesin buatan tangannya yang berkapasitas 150 butir telur dibanderol seharga Rp2,2 juta. Dalam waktu 20 hari, telur-telur bisa menetas dengan tingkat keberhasilan tinggi.

“Yang pesan juga dari luar Jawa. Meski rakitan sederhana, fungsional dan cocok untuk pemula. Saya buat saat ada pesanan saja, menyesuaikan waktu luang,” kata Eko.

Bagi Eko, peternakan bukan sekadar sampingan, melainkan peluang jangka panjang yang layak diperjuangkan. Ia membuktikan bahwa siapa saja bisa mulai, bahkan dari pekarangan rumah.

“Yang penting ada kemauan dan konsisten. Sekarang ini peluang peternakan ayam kampung dan silangan masih luas. Tinggal kita mau atau tidak,” tegasnya.

Kisah Eko adalah potret sederhana bagaimana kegigihan dan kreatifitas bisa mengubah waktu luang menjadi sumber penghasilan. Dari buruh pabrik biasa, ia kini menjadi inspirasi bagi banyak peternak pemula di daerah. (fah)

Populer Minggu Ini

37 Rumah Porak-Poranda Karena Puting Beliung, Aparat dan BPBD Turun Tangan Gerak Cepat Pulihkan Desa Terdampak 

kabartuban.com – Angin puting beliung disertai hujan deras melanda...

Ketua PN Tuban Dimutasi Usai Demo, Pihak Pengadilan: Tidak Ada Kaitannya

kabartuban.com - Sekitar tiga pekan lalu, kantor Pengadilan Negeri...

Puluhan Rumah di Singgahan Porak-Poranda Diterjang Puting Beliung

kabartuban.com – Hujan deras disertai angin puting beliung melanda...

Dua Kursi Kosong OPD Strategis Tuban Resmi Terisi, Bupati Lindra Tekankan Inovasi Layanan Publik

kabartuban.com – Dua jabatan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD)...

Kolaborasi PT SBI dan Dekranasda Hadirkan Festival Teraswara, Perpaduan HAM dan Ekonomi Kreatif di Tuban

kabartuban.com - Komitmen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI)...
spot_img

Artikel Terkait