Jelang Kenaikan BBM, Stok Habis

antrianbbmkabartuban.com – Dalam waktu dekat, rencananya Pemerintah akan segera menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Meskipun belum bisa dipastikan kapan dan berapa besaran kenaikannya, distabilitas distribusi BBM di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di Tuban tampaknya mulai terlihat terganggu tidak seperti biasanya. Beberapa hari terakhir, di sejumlah SPBU menyatakan kehabisan stok untuk bahan bakar jenis premium, Senin (3/11/2014).

Sementara itu, sejumlah informasi yang dihimpun oleh wartawan media ini dari pihak pertamina menyatakan bahwa tidak ada pengurangan stok BBM, dan distribusi tetap lancar seperti biasanya. “Kalau ada SPBU yang kehabisan stok, kita belum bisa pastikan apa alasannya. Tapi kalau soal distribusi, semuanya lancar, dan tidak ada pengurangan stok dari pertamina,” kata Heri saat ditemui dalam suatu kesempatan.

Dari pantauan kabartuban.com di lapangan, SPBU yang menyatakan stok habis diantaranya adalah SPBU di Sugihwaras, SPBU Gerdu laut Jl. Panglima Sudirman, dan SPBU Manunggal. Akibatnya, antrian pun terjadi di sejumlah SPBU yang lain dan para penjual bensin eceran pun mengeluhkan hal tersebut.

Pada saat premium datang, bagi beberapa SPBU, para pedagang premium eceran diharuskan membawa surat pengantar dari Dinas Perekonomian dan Pariwista untuk bisa membeli SPBU dalam jumlah banyak.

Namun sayangnya hal itu dibantah oleh pemerintah, bahwa “Itu aturan yang dibuat oleh pihak SPBU sendiri, kita tidak tahu menahu soal itu dan kita tidak mengeluarkan surat pengantar untuk pembelian premium bagi pengecer. Dulu memang pernah, tapi sekarang tidak lagi,” ungkap Totok, Staf Bidang Perdagangan Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban.

Di lain pihak, habisnya stok premium dan terhambatnya distribusi premium juga sangat dikeluhkan oleh para petani. Kebutuhan BBM untuk traktor dan sejumlah mesin pertanian menjadi terhambat dan para petani pun tidak dapat bekerja dengan baik. Seperti dikatakan oleh Darnawi, salah seorang petani di desa Sumberjo Merakurak ini mengatakan, “Susah kalau BBM sulit. Bagi kita petani, BBM tidak hanya untuk motor saja. Kita butuh bensin untuk traktor dan mesin kita. Apalagi ini pekerjaan di sawah sedang sibuk – sibuknya,” tandasnya dengan sedikit kesal.

Hingga hari ini, warga masih sedang menunggu cemas kebijakan pemerintah pusat yang akan menaikan harga BBM, yang tentunya akan sangat mempengaruhi sejumlah sektor ekonomi masyarakat. (im/ris)

Populer Minggu Ini

Mengeluh Banyak Persoalan di TPI, Nelayan Pilih Sandar di Brondong

kabartuban.com – Nelayan di Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten...

DPRD Tuban Desak Polisi Tuntaskan Kasus Ayah Rudapaksa Anak Kandung

kabartuban.com – Kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah...

Mobil Kijang Hantam Truk di Widang Satu Korban Tewas di Tempat

kabartuban.com - Tragedi lalu lintas kembali menggoreskan duka di...

Isu Razia Pajak Kendaraan di Tuban Beredar, Polisi Pastikan Hoaks

kabartuban.com – Masyarakat Kabupaten Tuban digemparkan dengan beredarnya pesan...

KSOP Tanjung Pakis Akhirnya Gelar Sosialisasi Sertifikasi Kapal Nelayan di Palang Tuban

kabartuban.com – Menyusul keluhan masyarakat terkait sulitnya pengurusan izin...
spot_img

Artikel Terkait