kabartuban.com – Kelangkaan minyak goreng masih terjadi di beberapa daerah salah satunya Kabupaten Tuban. Untuk mengatasi masalah tersebut Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Kabupaten Tuban gencar berkomuikasi dengan distributor untuk melakukan operasi pasar tahap ke tiga . Tak tanggung – tanggung dinas terkait mengajukan 42.000 liter minyak goreng di bulan ini.
Kepala DKUKMP Kabupaten Tuban Agus Wijaya dalam dialog Monday Talk pada Senin 07 Maret di Radio Pradya Suara, pihaknya mengatakan telah berkirim surat kepada distributor agar dapat menyuplai operasi pasar untuk persiapana bulan Ramadan.
“Kami ajukan 42.000 liter dan tinggal nunggu ACC,” Kata Agus, Selasa (8/3/2022).
Lanjut Agus, operasi pasar minyak goreng yang nantinya akan dilaksanakan di 20 kecamatan di Kabupaten Tuban tersebut akan menyediakan stok minyak goreng kemasan bagi masyarakat sesuai dengan jumlah penduduk.
“Alokasi tiap kecamatan akan disesuaikan dengan jumlah kepadat penduduk, jadi tiap kecamatan akan berbeda,” lanjut Agus.
Dalam kesempatan kali ini, Agus berharap, pengajuan kuota minyak goreng tersebut akan disetujui agar Pemerintah Kabupaten Tuban khususnya DKUKMP dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Tuban menjelang bulan Ramadan yang diperkirakan akan jatuh pada awal bulan April ini.
Sementara itu, selama bulan Februari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban telah menggelar dua kali operasi minyak goreng. Jumlah distribusi mencapai 178.743 liter untuk menyuplai pasar tradisional dan kios atau toko kelontong. Meskipun harga satuan belum bisa sesuai dengan harga eceran tertinggi , akan tetapi menurutnya jumlah tersebut dapat mengisi persediaan minyak goreng di masyarakat dalam satu bulan.
“Untuk pelaku usaha sudah disediakan minyak goreng hingga 6.000 liter, setiap pelaku usaha mendapat 18 liter. Untuk operasi pasar tahap kedua yang menyasar masyarakat umum telah tersalurkan total 8.000 liter untuk operasi tahap pertama dan kedua,” tambahnya.
Lebih lanjut Agus menuturkan, untuk persediaan minyak goreng di Tuban masih cukup, meski adanya perbedaan harga yang bervariasi khususnya pada toko kelontong atau Pasar.
“Harga masih berkisar antara Rp17.000 hingga Rp21.000,” Tutup Agus.
Menanggapi hal ini, salah satu akun facebook Mario Rabbani yang berkomentar dalam unggahan kabartuban.com sangat berharap jika kegiatan yang dilakukan oleh Pemkab Tuban ini juga dapat dilakukan di tiap-tiap desa atau kecamatan agar dapat memudahkan masyarakat yang jauh dari perkotaan.
“Tuban itu luas bukan hanya di sekitar Gor saja. Di desa-desa seharusnya juga ada,” tulisnya dalam unggahan kabartuban.com pada tanggal 18 Februari 2022. (nat/dil)