kabartuban.com – Awal pekan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, diwarnai dengan fenomena alam yang jarang terjadi. Kabut tebal berwarna putih menyelimuti sejumlah wilayah sejak subuh, menciptakan suasana pagi yang tampak seperti masih dalam gelapnya dini hari.
Kabut mulai muncul sekitar pukul 04.00 WIB dan bertahan cukup lama hingga menjelang pukul 07.00 WIB. Kepulan kabut yang pekat membuat sinar matahari sulit menembus permukaan bumi, sehingga jarak pandang warga menjadi sangat terbatas. Akibatnya, aktivitas masyarakat, khususnya pengendara kendaraan bermotor, sempat terganggu.
Sejumlah warga mengaku harus berhati-hati saat keluar rumah karena jalanan dan bangunan nyaris tak terlihat. Ahmad Dahlan, warga Kecamatan Widang, menyampaikan bahwa kabut sudah terlihat sejak sebelum subuh.
“Sampai matahari mulai terbit, kabutnya baru mulai berkurang,” ujarnya, Selasa (3/6/2025).
Hal senada disampaikan Selamet, warga Kecamatan Semanding. Ia mengaku kabut masih sangat tebal saat keluar rumah pada pukul 05.30 WIB.
“Tadi pagi saya mau cari sarapan, kabutnya masih pekat. Begitu matahari mulai muncul, barulah kabut mulai menipis,” tuturnya.
Kondisi ini membuat banyak pengendara memperlambat laju kendaraannya demi menghindari risiko kecelakaan. Meski bukan kali pertama kabut muncul di wilayah ini, intensitas dan cakupan kabut kali ini tergolong cukup tebal dan luas.
Menanggapi fenomena tersebut, Muchamad Nur kepala BMKG Stasiun Meteorologi kelas III Tuban menjelaskan bahwa kabut pagi merupakan gejala atmosfer yang lazim terjadi.
“Kabut muncul karena kondisi malam hari yang cerah dan angin yang tenang. Hal ini menyebabkan permukaan tanah kehilangan panas secara cepat melalui radiasi, sehingga udara di permukaan menjadi lebih dingin dibandingkan lapisan udara di atasnya,” terang Nur.
Kondisi tersebut, lanjutnya, menyebabkan uap air di udara mengalami kondensasi dan membentuk butiran air kecil yang melayang di udara, membentuk kabut. Meski tidak berbahaya, kabut dapat mengurangi jarak pandang secara signifikan dan berpotensi membahayakan pengguna jalan. kabut itu akan menghilang dengan sendirinya ketika matahari terbit.
“Kabut ini diperkirakan masih akan terus terjadi dalam beberapa hari ke depan. Suhu udara yang rendah serta kelembapan tinggi, ditambah hembusan angin yang lemah pada malam hingga pagi hari, menjadi pemicu utama,” jelasnya.
Fenomena ini menjadi pengingat akan dinamika cuaca di wilayah tropis yang bisa menghadirkan kejutan tak terduga, bahkan di awal pekan yang biasanya dipenuhi rutinitas masyarakat. Masyarakat pun diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam beraktivitas, terutama saat berkendara di pagi hari. (fah)