Kades Klotok Keluhkan Saluran Air

541

kabartuban.com – Sejumlah petani di Desa Klotok, Kecamatan Plumpang, meminta agar Pemerintah Kabupaten (pemkab) lebih memperhatikan Desa yang mempunyai potensi besar dalam sektor pertanian. Pasalnya, Desa tersebut sering menjadi tempat study banding dari luar jawa, karena pernah memenangkan Hipa dengan menyabet juara pertama tingkat nasional.

Supranoto, Selaku Kepala Desa setempat mengatakan, pihaknya sering menolak ketika ada laporan terkait study banding, selama ini dari luar jawa, yaitu Kalimantan dan Manado.

“Dulu ketika pak Bupati kesini juga saya sampaikan, saya malu pak jadi Kepala Desa di sini,  ketika ada tim study banding datang, mereka kan ingin tau kondisi lapangan, kok bisa memenangkan Hipa, tapi ternyata tidak sesuai, karena kelemahannya ada di saluran air,” terang Supranoto kepada kabartuban.com, Sabtu (23/1/2016).

Supranoto melanjutkan, selama musim hujan, keluhan para petani adalah saluran air, pasalnya kalau sudah memasuki musim hujan, membutuhkan saluran air untuk aliran air agar tanaman tidak tenggelam.

“Daerah sini kan jurusan waduk, jadi kalau musim penghujan butuh saluran air, di sini juga sudah ada yang namanya kali afull, tapi masih kurang,” paparnya.

Menurutnya, pada tahun 2015, pihak desa sudah menganggarkan saluran air, yang rencananya akan dibagi menjadi dua. Sementara ini di bagian barat sudah dalam proses pembangunan sepanjang 200 meter, dan setelah itu akan dianggarkan lagi untuk yang 300 meter.

Supranoto berharap, dengan adanya Desa yang berpotensi, Pemkab bisa lebih peka, mengingat Desa Klotok merupakan penghasil padi terbaik. Terhitung sekali panen mampu menghasilkan per 1 hektarnya mencapai 12 sampai 13 ton, sehingga bisa menembus juara Hipa sampai tingkat nasional.

“Dinas pertanian saja kaget kok bisa mencapai sampai segitu, sedangkan di luar jawa hanya mencapai 6 sampai 7 ton per hektarnya, makanya mereka penasaran untuk study banding ke sini dan langsung melihat kondisi lapangan,” tutup supranoto. (har/riz)

/