Kapolda Tegasakan, Teroris di Tuban Adalah Jaringan JAD

4985
Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin saat menunjukan sejumlah barang bukti berupa buku tentang jihad milik para teroris yang tewas dalam baku tembak di kabupaten Tuban.

Kabartuban.com– Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin menegaskan bahwa enam jasad tewas dari baku tembak antara petugas gabungan Polri dan TNI di Desa Suwalan, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban adalah jaringan teroris dari kelompok Jamaah Ansaru Daulah (JAD). Kapolda juga menegaskan tidak ada korban dari anggota Polri yang ditembaki pelaku di Pos Polisi, Jenu, Tuban.

“Alhamdulillah, tidak ada korban dari anggota polisi. Yang jelas mereka ada kaitannya dengan teroris kelompok JAD ” kata Kapolda Jatim di Mapolres Tuban (8/4/2017).

Lebih lanjut diterangkan, setelah ada penyerangan dari pelaku yang menumpang mobil Daihatsu Terios, petugas di Pos Polisi Jenu meminta bantuan kepada rekannya dan Kasatlantas Polres Tuban untuk melakukan pengejaran dan penghadangan.

“Setelah mereka kabur, anggota menyiarkan ke anggota lain dan kasatlantas,” kata Irjen Pol Machfud Arifin pada saat konferensi Pers di Mapolres Tuban.

Setelah dilakukan pengejaran dan penghadangan, Mobil Terios ditinggalkan pelaku di tepi jalan. Seluruh penumpang dan sopirnya kabur ke kebun di sekitar perkampungan Desa Beji, Kecamatan Jenu.

Sementara Pasukan Brimob dan Densus Antiteror 88 melakukan pengepungan dan menewaskan 6 orang. Satu orang berhasil diamankan hidup-hidup tapi masih dilakukan penyelidikan, karena dugaan awal, satu orang yang diamankan ini mengalami gangguan jiwa.

“Seperti yang anda lihat semua, selain kita eksekusi enam orang, banyak barang bukti baik kitab suci alquran, buku tentang jihad, merakit bom dan sejumlah senjata rakitan beserta amunisinya, serta 1 paspor atas nama Satria Aditama warga Semarang,” katanya.

Saat ini, enam jenazah pelaku teroris akan dibawa ke Surabaya untuk proses identifikasi. “Masih di RSU Tuban saat ini dengan dijaga ketat tapi nanti akan dibawa ke sana (Surabaya) untuk proses identifikasi,” imbuh Kapolda.

Sementara terkait dengan satu orang yang masih hidup, saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman meski ada indikasi tidak ada kaitannya dengan 6 pelaku teroris yang dilumpuhkan petugas. Menurut Machfud, pihaknya sudah mendapat telepon dari keluarga yang bersangkutan dan menyatakan pernah menjalani perawatndi RS Jiwa Menur Surabaya.

“Yang masih hidup ada, karena masih pendalaman tapi indikasi dari keluarganya sudah telepon pernah dirawat di RSJ Menur 3 kali mungkin tidak terkait dengan kejadian ini tapi masih kita dalami,” pungkas Kapolda yang pada saat itu didampingo Kapolres Tuban AKBP Fadly Samad, Dandim 0811 Letkol Inf Sarwo Supriyo serta Ketua DPRD Tuban HM. Miyadi, S.Ag, MM. (Kh).

/