Lamar Golkar Klaim Dukungan AKD, Zuhri Ali Diprotes

331

akdproteskabartuban.com – Kabar merapatnya Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Tuban, Zuhri Ali ke partai Golkar berbuntut panjang. Sejumlah Ketua AKD Kecamatan beserta para Kepala Desa melancarkan protes keras, dan menuding bahwasanya Zuhri Ali telah menggunakan AKD sebagai kendaraan untuk menuruti syahwat poltiknya.

Dipimpin oleh Ketua AKD Plumpang Solikin, tidak kurang dari 30 Kepala Desa telah menyangkal dan menulis surat protes atas pernyataan Zuhri Ali bahwa dirinya didukung AKD untuk menjadi bakal calon Bupati atau Wakil Bupati pada pilkada Desember 2015 mendatang, Rabu (8/7/2015).

Protes tersebut menyusul pemberitaan sejumlah media sebelumnya, dimana Zuhri Ali telah melamar sebagai bakal calon Wakil Bupati ke Partai Golkar, dan kader NU dari Kecamatan Montong yang akrab disapa Jojo tersebut menyatakan bahwa dirinya mendapatkan dukungan atau rekomendasi dari AKD.

Kepada wartawan media ini, Ketua AKD Plumpang yang memimpin pernyataan protes tersebut mengatakan, “Kami semua yang hadir di sini sangat keberatan dengan munculnya Zuhri Ali melamar ke partai sebagai calon wakil Bupati, dengan mengatasnamakan dukungan dari AKD. Kami merasa tidak pernah memberikan dukungan. Memang AKD bukan untuk kepentingan politik, tapi kalau secara pribadi silahkan. Jangan bawa AKD ke ranah politik,” tutur Solikin.

“Kami menganggap ini adalah pelanggaran dan tentu saja bertentangan dengan AD/ART. Kita pastikan akan ada langkah – langkah selanjutnya setelah ini, tidak menutup kemungkinan akan ada rapat luar biasa untuk menentukan Zuhri Ali akan tetap menjadi ketua atau memang harus mundur,” terang Solikin.

Tidak hanya soal itu, Solikin juga menuding bahwa selama ini Zuhri Ali dinilai gagal dalam memimpin AKD Tuban. “Kok ndukung ikut Pilkada, persoalan di AKD saja mas Jojo ini tidak serius mengurus. Kita jadi AKD paling lemah di Jawa Timur, dan setiap ada persoalan di sejumlah desa, kami tidak meihat greget mas Jojo sebagai Ketua AKD untuk mengurus dengan serius, contohnya lagi persoalan Hipam di Plumpang,” tegas Solikin.

Senada dengan Solikin, Mustajab dari AKD Parengan juga mengatakan bahwa dirinya dan sejumlah teman – teman kepala desa di daerah Soko, Singgahan, dan Parengan juga protes dengan klaim Zuhri Ali mendapat dukungan dari AKD untuk Pilkada.

Mustajab juga menceritakan pertemuan AKD yang terselenggara pada 11 Juni 2015 di Hotel Mustika. “Waktu itu di Hotel Mustika, kita diundang dalam rangka evaluasi kinerja Pemerintah Desa. Namun pada kenyataannya di forum, yang dibicarakan sudah berbelok ke arah Pilkada dan menyinggung Zuhri Ali untuk Pilkada, saya diam saja waktu itu,” paparnya.

“Kita sudah diskusikan dengan teman – teman Kepala Desa, dan memang banyak yang tidak sejalan dengan apa yang dilakukan Zuhri Ali itu. Rapat luar bisa sangat mungkin dilakuan,” imbuhnya. (im)

/