kabartuban.com – Korban banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo yang ada di Kecamatan Rengel saat ini sudah mulai menempati tenda pengungsian yang telah didirikan oleh pihak Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban yang bertempat di depan kantor Kecamatan Rengel.
Didirikannya tenda tersebut mengingat ketinggian air bengawan solo mulai naik sejak Rabu (30/11/2016) kemarin. selain membangun tenda, para relawan juga menyiapkan dapur untuk keperluan logostik bagi para pengungsi.
“Di Ngadirejo ketinggian air sudah sampai dada orang dewasa, mangkanya saya memilih ngungsi di tenda pengungsian,” ungakap Joko, salah satu korban yang mengungsi di Tenda pengungsian kepada kabartuban.com, Kamis (1/12/2016).
Masih terang Joko, saat ini dia mengaku memilih mengungsi mengingat air sudah mulai naik dan menurutnya di tenda pengungsian, tempatnya jauh lebih aman untuk keselamatan diri.
Sementara itu, Musa Bakhtiar, Kapolsek Rengel menyatakan, saat ini sebagian warga sudah mengevakuasikan diri di tenda pengungsian, sedangkan untuk hewan ternak dievakuasi di Stadion Rengel.
“Debit air sudah mulai naik dari kemarin, jadi kami himabau kepada masyarakat untuk mengevakuasi diri ke tenda pengungsian yang telah disediakan oleh pihak BPBD Tuban,” papanya.
Diketahui, dari ke 17 Desa yang ada di Rengel, 14 Desa di antaranya terdampak luapan bengan solo, sehingga sejumlah rumah warga, lahan pertanian, bangunan sekolah hingga akses jalan tergenagi air yang mengakibatkan aktifitas warga setempat terganggu.(har)